Tuesday, June 12, 2012

AZMEN


Management Klas Pagi

Setelah UTS
Manajemen di Indonesia
- Dipelajari secara berapi-api setelah proklamasi dan dianggap penting bagi masyarakat, karena setelah dijajah (Belanda, Jepang,Inggris dan Spanyol) terjadi kekosongan administrator di Indonesia.
- Terdapatnya sekolah Stavia di Indonesia dapat memberi kesempatan pendidikan dan mengenal pemerintahan walau hanya untuk golongan bangsawan.
- Karena yang dalam pemerintahan yang ada hanya kelompok bangsawan dan rakyat, maka dalam pemerintahan terdapat kekosongan golongan menengah maka banyak rakyat yang ditarik untuk menjadi pejabat midle (Bgn tengahan), namun karena belum banyak yang memahami apa tugas-tugasnya sehingga mereka bekerja dengan terpaksa karena situasi dan kondisi.
- Maka manajemen saat itu mulai dipelajari/diajarkan kepada semua lapisan masyarakat untuk memberi pengetahuan agar menjadi pemimpin/administrator yang baik dan dapat memanage bawahan dengan bijaksana. 
- Tugas manajemen akan berjalan mencapai tujuan organisasi jika digunakan prinsip-prinsip manajemen dalam pencapaian tujuan.

Manajemen
- Manajemen adalah merupakan proses pembimbingan, perencanaan, pengarahan dan pengawasan serta pemberian fasilitas tertentu terhadap pencapaian tujuan.
- Artinya jika ingin mencapai  tujuan dengan sukses/berhasil  maka harus melakukan segala sesuatu yang sesuai dengan langkah-langkah/prinsip-prinsip manajemen dan semua tindakan didasarkan pada manajemen (management centris) maka keberhasilan usaha kita akan dengan mudah dan cepat tercapai. Sebaliknya jika pencapaian tujuan kurang memperhatikan prinsip manajemen maka kemungkinan sekali akan mendapatkan kesalahan langkah (Mis Management).

Mis management
- Adalah bahwa tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan kurang/tidak didasarkan/ berorientasi kepada prinsip-prinsip management/unsur-unsur management atau hukum/dalil management.
- Mis management harus diupayakan jangan sampai timbul/terjadi pada waktu sedang memproses suatu tujuan.
- Yang terpenting adalah bagaimana mencari jalan keluar agar tidak terjadi mis management dan mencari penyebab terjadinya mis management.

Sebab-Sebab Terjadinya Mis Management
- Karena belum adanya pola struktur organisasi yang seragam: pola organisasi dari atas ke bawah harus sama, karena hakekat unit terkecil itu melakukan perintah dari atasan agar sukses.
- Kurang adanya kesatuan bahasa: bahasa management harus bisa difahami oleh semua bawahan.
- Kurang mindednya pimpinan atau beberapa pimpinandalam suatu proses pencapaian tujuan: orang-orang yang mengetahui manajemen harus mematuhi prinsip-prinsip manajemen, mengikuti prosedur secara konsekwen, tidak melakukan dengan semaunya saja asal tujuan tercapai.
- Koordinasi pimpinan kurang tepat dalam pelaksanaannya. Koordinasi adalah tindakan untuk mencegah jangan sampai terjadi kekacauan dalam bekerja, kefakiman kerja, kerja rangkap, dan mencegah pola adanya komplikasi kerja yang bisa mengarah pada kegagalan tujuan.
- Kurang efektifnya pengawasan. Jika pengawasan pimpinan tidak segera menciptakan atau membuat suatu keputusan tentang apa yang terjadi dalam suatu porses kerja. Pengawasan diarahkan untuk mencari penyimpangan dari suatu rencana supaya penyimpangan tersebut dapat segera diketahui untuk diatasi.
- Kurang adanya penyesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan. Dalam hubungan organisasi semua yang akan dicapai harus melalui rencana. (melalui penelitian ---informasi ----alternatif ---- rencana) .
- Karena pejabat pimpinan merasa lebih dari yang sewajarnya. Secara stuktur pimpinan berkekuasaan memimpin sehingga terjadi perbedaan antara yang memimpin dan yang dipimpin, namun jika kekuasaan yang tinggi itu membuat orang tidak mau menerima saran/masukan maka terjadi mis management karena sifatnya tergantung pada diri sendiri.
- Akibat akinya birokratisme. Birokrasi yang dilaksanakan dengan tidak semestinya. Birokrasi merupakan suatu tatanan kerja yang berupa disiplin kerja, tatanan kerja sehingga terjadi kekakuan kerja. Jika birokrasi tidak dijalankan sebagiamana mestinya akan terjadi birokratisme

Birokrasi mempunyai 3 arti
- Sebagai suatu type organisasi yang khas.
- Sebagai suatu sistem
- Sebagai suatu jiwa kerja tertentu

Birokrasi sebagai suatu type organisasi yang khas: mengandung 4 prinsip
- Birokrasi cocok sekali dalam suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan, hal tersebut terlihat dengan terikatnya pada peraturan - peraturan yang bersifat routin, seperti: kantor pajak, kantor perbendaharaan negara, menunjukkan sebagai type organisasi yang khas.

Birokrasi pada pokoknya terdiri 4 prinsip yaitu:
- Adanya suatu spesialisasi pekerjaan
- Adanya hierarchi
- Sistem kerja yang ketat
- impersonalitas

Adanya suatu spesialisasi pekerjaan
- Dalam melaksanakan spesialisasi birokrasi dilakukan dengan mengadakan pembagian kerja. Birokrasi meghendaki adanya tugas-tugas  dan tanggung jawab secara ketat sehingga harus terwujud adanya one man one job (satu orang satu pekerjaan),
- Organisasi menghendaki dibentuk orang ahli (spesialisasi) dalam bidang tertentu. Satu orang dihadapkan pada sesuatu pekerjaan tertentu.
- Keuntungannya: dengan spesialisasi maka orang tersebut akan memiliki keahlian sehingga mempercepat pencapaian tujuan.
- Kerugiannya: bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka orang tersebut mudah untuk dipecat, akibatnya sulit mencari pekerjaan lainnya karena mereka hanya menguasai satu bidang kerja saja. Disamping itu memudahkan terjadinya pemisahan kekuasaan (sparatisme) sehingga sulit terjadi kerjasama dan tujuan tidak bisa tercapai.
- Maka sebaiknya para ahli juga harus menguasai keahlian di bidang lain.


Adanya hierarchi
- Adalah bahwa jabatan yang ada dalam organisasi diordinir sedemikian rupa sehingga merupakan jaringan hierarchi/jaringan garis lurus. Dalam jaringan mana tercantum tugas-tugas dan tanggung jawab yang tegas. Dan dari sanalah dapat dicapai one man one boss (satu orang petugas satu orang atasan). Seseorang hanya bertanggungjawab kepada atasannya saja, oleh karena itu penugasan yang mereka kerjakan hanya dari atasannya saja.
- Hierarchi: adanya tingkatan pimpinan sebagaimana digambarkan dalam garis lurus. Garis tersebut dari satu tingkat ke tingkat lain disebut hierarchi.
- Hierarchi terdapat dalam organisasi dan birokrasi yang memberi sumbangan terlaksananya proses kegiatan dalam mencapai tujuan.

Sistem kerja yang ketat
- Bahwa semua pekerjaan yang ada dalam suatu organisasi (sesuai dengan struktur yang ada) hanya dilaksanakan menurut prosedur yang ada, metode yang ada, peraturan yang ada terdahulu.yang dilaksanakan secara patuh dan konsekwen.
- Disiplin yang ketat
- Sistem kerja ketat ini akan dapat mewujudkan birokrasi yang baik jika: a) adanya hukum: kesadaran hukum dan taat sebagai kunci disiplin. b) sangsi yang tegas.
- Kelemahan sistem kerja ketat: karena hierarchi menghendaki struktur yang urut dan tidak boleh meloncat-loncat, maka jika terjadi kekosongan bawahan dan tidak dapat diisi maka akan mengganggu/menghambat pekerjaan karena akan terhenti disitu saja.

Impersonalitas atau Person: orang/pribadi
- Dalam menjalankan pekerjaan seorang administrator/pegawai tidak boleh didasarkan pertimbangan pribadi.
- Dalam pelayanan tidak boleh pandang bulu/memberikan prioritas  tertentu dan harus bekerja sesuai peraturan. Semua kalayak dianggap sama hak dan kewajibannya dan pejabat atau pegawai tinggal mengikuti peraturan saja.
- Makin tinggi pendidikannya---- makin luas pengetahuannya---- makin luas jangkauannya------- makin individualistis---- sehingga paguyuban akan semakin menipis/jiwa gotong royong turun. Dalam organisasi jika jiwa gotong royong hilang, maka tanggung jawab akan semakin memudar pula.
- Kebaikannnya: Birokrasi sebagai alat untuk menstabilkan suatu organisasi. Dianggap menstabilkan karena cara kerjanya para karyawan nya mengikatkan diri pada peraturan yaitu mereka bekerja hanya menurut aturan yang telah ditentukan oleh organisasi, dan diluar itu tidak boleh, maka mereka tidak mudah diombang-ambingkan, karena kebiasaan dalam bekerja yang demikian itu maka kestabilan dalam organisasi akan terjamin.
- Kelemahannya: birokrasi dianggap kaku, sebab sering mempergunakan hubungan secara formil, yaitu karyawan itu telah mengikatkan diri pada peraturan dalam melaksanakan pekerjaan routin dan karyawan akan bekerja diluar peraturan jika ada perintah atasannya. Dan itupun sangat jarang terjadi karena resiko akan ditanggung sendiri oleh karyawan tersebut.

Birokrasi sebagai suatu sistem
- Merupakan sistem kerja secara zakelijk dan formil sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku serta berjiwa impersonal. Zakelijk: artinya dalam rangka hubungan antara satu jabatan dengan jabatan lain harus dilaksanakan secara to the point, dilaksanakan secara apa adanya sehingga dalam hubungan antar dua pejabat hanya berhubungan apabila ada masalah yang harus diselesaikannya, pada hal-hal yang harus dikerjakan.
- Hubungan antar pejabat dilaksanakan secara formil, dalam arti sesuai struktur yang ada, formil atas dasar prosedur kerja yang ada, atas dasar sistem yang ada, formil atas dasar peraturan yang ada.
- Sifat impersonalitas dari pejabat dan karyawan dalam hal ini sangat diperlukan mengingat peratura-peraturan sistem-sistem kerja, prosedur-prosedur kerja yang harus dilaksanakan tidak mungkin akan dapat tercapai tanpa dibarengi sifat impersonalitas. Karena dengan sifat ini pejabat hanya akan bertindak atas dasar peraturan yang ada, prosedur kerja yang ada dan diluar itu tidak akan terjadi.
- Namun sifat impersonalitas itu tidak semua orang bisa menerapkan, sehinga memerlukan pelatihan dan pengalaman kerja agar bijaksana dalam bertindak.
- Sistem kerja ketat ini akan lebih mudah dicapai apabila para karyawan/pejabat telah dibekali disiplin kerja kertas.
- Kebaikannya: Dalam pelaksaan sistem akan lancar jika didukung impersonalitas, metaati peraturan yang ada , sehingga akan bisa memberi pelayanan sama dalam arti hak dan kewajiban. Karena jika imperonalitas tidak dijalankan maka sistem kerja ketat sulit dilaksanakan maka dituntut disiplin tinggi.

- Disiplin adalah apabila seseorang patuh kepada peraturan kerja, prosedur kerja, tehnik kerja, system kerja dan tanpa pengaruh dari luar.(pengertian murni)
- Disiplin adalah seseorang mentaati peraturan karena adanya pengaruh dari luar yaitu karena mereka harus mentaati peraturan-peraturan itu karena adanya sanksi sehingga orang tersebut takut dengan sanksi tersebut. (pengertian tidak murni)

Birokrasi sebagai suatu jiwa kerja tertentu
- Birokrasi sebagai jiwa kerja yang kaku, seolah-olah sebagai mesin dengan disiplin kerja keras sesuai prosedur dan peraturan tanpa penyimpangan.
- Jiwa kerja yang kaku, regide/infleksibel.
- Keuntungannya: dengan jiwa kerja yang kaku semua peraturan/policy bisa dilaksanakan secara mutlak, jadi tidak pakai kebijaksanaan tertentu, karena kekakuan dari pada jiwa kerja birokrasi tidak ada tawar menawar, maka ketepatan pencapaian kerja akan lebih mudah dipenuhi. Akibatnya memudahkan pembuatan perencanaan dan dapat dikerjakan tanpa tawar menawar karena jiwa kerja yang kaku ini.
- Kelemahannya: dalam proses kerja menghendaki segala sesuatunya berjalan beres, syarat lengkap, dll. padahal dalam kenyataan pelaksanaan kerja tidak demikian sehingga bisa mengakibatkan kegagalan.  Misal: sifat kaku bahkan ada yang menyalahgunakan birokrasi yaitu dengan prosedur yang berbelit-belit sehingga memperlambat waktu.
- Jadi dalam pelaksaan kerja kita dapat memastikan bahwa  disana terdapat hambatan kerja, ketidaktepatan metode, prosedur, dsb. Atau dalam pelaksanaan kerja tentu ada kelainan-kelainan atau perkecualian daripada apa yang kita tentukan. Disinilah maka infleksibilitas dari pada birokrasi akan tampak.

Keuntungan Birokrasi
- Dapat membantu dalam pembuatan perencanaan yang jauh kedepan, sebab birokrasi yang kuat dapat memberikan kepastian karena mereka tidak begitu mudah diombang-ambingkan oleh suasana diluar organisasi.
- Perencanaan meliputi jangka pendek (1Th), menengah (5 Th) dan panjang (lebih 5 th). Untuk membuat planning jangka panjang gharus dengan forcasting yaitu ramalan - ramalan, kemampuan memprediksi kemungkinan diwaktu yang akan datang.
- Birokrasi tidak akan bekerja diluar peraturan selama peraturan itu tidak diubah, jadi birokrasi dapat membantu pembuatan planning berdasarkan variabel yang telah dituangkan dalam peraturan untuk dilaksanakan.
- Membuat orang tidak terombang-ambing dalam melaksanakan pekerjaan karena mereka mempunyai pegangan kuat baik berupa prosedur atau metode yang dituangkan dalam peraturan atau ketentuan tertentu.

Kejelekan birokrasi
- Banyak terdapat kekakuan dan impleksibilitas apalagi dengan sifat yang impersonal sehingga tidak dapat memberikan perkecualian.

Pembagian Manusia
- Manusia non modern: adalah manusia yang cara berpikirnya sangat sederhana, bertindak penuh emosi, melakukan pekerjaan secara berulang-ulang dan hidupnya tergantung pada alam sekitarnya.
- Manusia modern: adalah manusia yang dalam bertindak sudah memakai pertimbangan-pertimbangan rasional.
- Manajemen akan membahas manusia modern, yang telah melakukan aktivitasnya melalui organisasi untuk mencapai tujuan bersama telah didasarkan pada pertimbangan rasional.

Manusia non modern:
Ada 3 tingkatan dalam proses  kemajuannya
- Tingkatan manusia liar: mempunyai cita-citahanya sekedar hidup dan berkembang biak. Untuk mencapai cita-cita tersebut ditempuh dengan jalan yang sederhana yang hampit tidak menggunakan rasional.
- Tingkatan manusia nomaden: manusia yang kehidupannya selalu berpindah-pindah, hal tersebut dilakukan untuk mencari sumber kehidupan alam yang ada 
- Tingkatan manusia adat: kelompok ini mulai dapat berusaha dengan alam pikirannya/pertimbangan pikiran yang sangat sederhana. Wujud kesederhanaan adalah bahwa mereka melakukan segala sesuatunya mendasarkan pada tindakan dan atau pengalaman yang telah ditempuhnya . Manusia adat disebut juga manusia tradisional/kolot.
- Tingkatan manusia management: manusia yang mampu mengendalikan dan mengembangkan operasi-operasi kerja atau pelaksanaan-pelaksanaan kerja dalam pencapaian tujuan melalui rencana atau planning dan cara menggerakkan orang. Bila manusia birokrasi kuat dalam mengembangkan sistem kerja yang stabil yaitu kerja tertib, teratur, impersonal, manusia organisasi yang kuat dalam pengembangan keorganisasiannya yaitu ditempuh delegasi of outhority, melalui moral dan moril kerja, melalui etika, melalui disiplin, maka manusia management kuat dalam pengembangan dan pengendalian organisasi kerja, sistem kerja dan operasi kerja. Maka sebagai manusia management diperlukan kemampuan planning, staffing, organizing, leading, directing, finanzing dan personil development ( pembangunan personil/pembangunan kepegawaian)
- Tingkatan manusia rasional: manusia yang sudah mencapai efisiensi dengan dasar-dasar manusia management yaitu dengan time dan motion study .
- Tingkatan manusia administrasi: manusia yang telah mampu mencapai efisiensi kerja dan memakai dasar apa yang telah dimiliki oleh tiap fase-fase . Manusia ini telah banyak menggunakan cara, prosedur, sistem kearah kekuatan rasional, dasar pemikiran lebih luas karena meliputi semua unsur/sifat yang dimiliki dalam fase-fase di semua tingkatan manusia. Jadi manusia ini adalah manusia super dengan tingkat rasio terttinggi.
  
Manusia modern
- Adalah manusia yang dalam hal bertindak sudah memakai pertimbangan-pertimbangan rasional yang diterapkan dalam pribadinya dan kehidupan bermasyarakat sehingga segala tata cara dan  daya upayanya memakai dasar yang rasional, dasar-dasar logika (berusaha menarik kebijaksanaan terhadap apa yang dilakukan) dengan pemikiran yang logis yaitu menurut pertimbangan akal atas dasar metode-metode, menuju dasar baru yaitu dasar kalkulasi/perhitungan: mana yang baik/buruk  untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan telah dipakai/dipraktekkan  oleh banyak orang maka mereka adalah manusia modern.

Tingkatan manusia modern ada 6  tingkatan yaitu:
- Tingkatan manusia homofaber: artinya tingkatan orang-orang yang telah mengenal alam sekitar tetapi belum semuanya, artinya mereka telah mengenal sifat-sifatnya, namun belum diterapkan semuanya.
- Manusia Birokrasi adalah orang-orang yang  mulai taat kepada apa yang digariskan oleh kelompoknya/lingkungannya  dan garis berpikir yang penuh rasio.
- Manusia organisasi: yaitu manusia yang mampu mengendalikan kelompok orang, mampu menguasai kelompok orang, dengan dasar birokrasi yang telah  dipegangnya. Disini manusia akan menggunakan disiplin kepatuhan terhadap peraturan, menggunakan metode untuk mencapai tujuan tertentu. Manusia modern mempunyai sifat fleksibel dari pada manusia birokrasi karena berdasarkan pertimbangan faktor lain. Pada fase ini tekanannya adalah terwujudnya delegation of outhority (pelimpahan wewenang) dan disinilah menyebabkan berkurangnya sifat kaku , mulai membagi wewenang kepada bawahan dan memberi kebebasan membuat kebijakan sesuai kewenangannya.

Efektif dan Efisien
Mahasiswa untuk mendiskusikan:
- Apa definisinya?
- Apa perbedaannya?
- Bagaimana pengukurannya?
- Apa manfaatnya bagi manajemen?

Kepemimpinan
- Kepemimpinan berarti pengaruh.
- Kepemimpinan terletak pada diri pribadi seseorang yang diperoleh sejak lahir sebagai bawaan.
- Kepemimpinan perlu dipelajari untuk meningkatkan bakat kepemimpinannya
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mendapatkan pengikut. (james C. Georges).
- Kepemimpinan: kemampuan untuk mencapai poisisi, bukan kemampuan untuk mendapatkan pengikut. Tipe pemimpin seperti ini menimbulkan dua masalah yaitu: a) “status” seseorang pemimpin sering mengalami frustasi karena memiliki sedikit pengikut,dan, b) mereka yang memimpin tetapi tidak mendapatkan jabatan yang layak, mungkin tidak akan melihat mereka sendiri sebagai pemimpin , maka mengembangkan ketrampilan kepemimpinan yang mereka miliki.
- Kepemimpinan: suatu proses untuk mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berhubungan dengan penugasan anggota organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Kepemimpinan sebagai pengaruh
- Setiap orang mempengaruhi seseorang: kita semua mempengaruhi dan dipengaruhi
- Kita tidak pernah tahu siapa atau seberapa besar pengaruh kita: manusia tidak memahami hal yang misterius, yang kita sebut sebagai pengaruh.
- Investasi terbaik masa depan adalah pengaruh yang tepat hari ini: tipe macam apakah anda sebagai seorang yang berpengaruh.
- Pengaruh adalah suatu ketrampilan yang dapat dikembangkan: Robert Dilenchneider dalam buku Power and Influence berisi tiga kekuatan yang membantu pemimpin untuk maju yaitu: komunikasi, pengakuan dan pengaruh.

Pentingnya memimpin
- Untuk mempengaruhi atau memotivasi orang lain/bawahannya agar mereka mau melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya dengan baik.
- Memotivasi adalah: a) suatu aktivitas yang dilaksanakan oleh para manajer. b) suatu dorongan psikis dalam diri seseorang yang menyebabkan berperilaku demikian, terutama dalam suatu lingkungan pekerjaan.
- Memotivasi (to motivate) berarti tindakan seseorang yang ingin mempengaruhi orang lain untuk berperilaku (to behave) tertentu.  Membujuk atau mempengaruhi bawahan untuk bertindak secara organisatoris dengan cara tertentu agar dapat menghasilkan kinerja yang efektif.
- Motivasi adalah ketegangan psikis yang ada dalam diri seseorang yang mendorongnya berperilaku demikian.

Fungsi utama pemimpin
- Fungsi pemecahan masalah (problem solving function): yaitu memberikan jalan keluar, pendapat dan informasi terhadap masalah yang dihadapi kelompok.
- Fungsi sosial: yaitu memberikan dorongan kepada anggota kelompok untuk mencapai tujuan dan menciptakan suasana kerja bagi kelompoknya.

Gaya kepemimpinan
- Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas (task oriented Style) : mengarahkan dan mengawasi bawahan secara ketat agar mereka bekerja sesuai dengan harapan.Pimpinan mengutamakan keberhasilan pekerjaan dari pada pengembangan kemampuan bawahan.
- Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada pekerja (Employee Oriented style): berusaha mendorong dan memotivasi bawahan untuk bekerja dengan baik, dan mengikutsertakan bawahan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut tugas/pekerjaan bawahan. Hubungan atasan bawahan sangat akrab, saling percaya dan saling menghargai.

Gaya kepemimpinan menurut Koontz O’Donnell
- Otokratik: pimpinan pemberi perintah dan dapat menuntut
- Demokratik/partisipatif: pemimpin yang selalu mengkonsultasikan sesuatu pada bawahan sebelum membuat keputusan.
- Free rein: pemimpin yang  menggunakan sedikit kekuasaan dan banyak memberi kebebasan kepada bawahan melakukan kegiatan.  Pemimpin memberi keleluasaan bawahan untuk mencapainya dan pemimpin sebagai fasilitator melalui pemberian informasi dan sebagai orang yang berhubungan dengan kelompok lain.

Model-Model motivasi
- Model tradisional: oleh F,Taylor dan mazhab manajemen ilmiah yang berpendapat bahwa aspek penting dari tuga manajer adalah memastikan bahwa pekerjaan menjalankan tugas yang diulang-ulang dan membosankan dengan cara yang paling efisien. Misal insentif akan memotivasi pekerja menghasilkan produk banyak. Makin banyak produk makin banyak penghasilan bawahan.
- Model hubungan manusia (HR Model): Elton Mayo bahwa hubungan sosial yang dilakukan karyawan adalah penting dan bahwa tugas yang membosankan serta diulang-ulang dengan sendirinya menjadi faktor pengurangan motivasi.  Mayo percaya bahwa memotivasi bawahan dengan mengakui kebutuhan sosial bawahannya dan membuat mereka berguna dan penting, misal; kebebasan membuat keputusan dalam pekerjaan, perhatian besar kepada kelompok kerja informal yang ada dalam organisasi.
- Model SDM (Human Resource model): McGregor dan A. Maslow: karyawan dimotivasi dari banyak faktor bukan saja uang, keinginan untuk diperhatikan tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti.

Teori Motivasi Komtemporer
- Content theories: perhatian pada apa (what) motivasi itu
- Procces Theories : berfokus pada bagaimana (how) dari motivasi.
- Reinforcement Theories: penekanan pada cara-cara perilaku itu dipelajari (learned).

Manajemen berbasis kinerja (performance – based management)
- Akibat tekanan internal maupun eksternal
- Merupakan bagian dari reformasi
- Perlunya pengukuran kinerja organisasi publik
- Berorientasi outcome (hasil)
- Merupakan gerakan welfare state
- Memberikan pelayanan yang efisien dan efektif sektor publik.
- Sebagai bentuk pertanggungjawabanberbasis kinerja.

Pengertian manajemen berbasis kinerja
- Merupakan pendekatan sistemik untuk memperbaiki kinerja melalui proses berkelanjutan dalam penetapan sasaran-sasaran kinerja strategik; mengukur kinerja ;mengumpulkan ; menganalisis; menelaah dan melaporkan data kinerja serta menggunakan data tersebut untuk memacu perbaikan kinerja.

Unsur-unsurnya
- Proses yang sistemik
- Untuk memperbaiki kinerja
- Melalui proses berkelanjutan dan berjangka panjang
- meliputi penetapan sasaran kinerja strategik
- Mengukur kinerja
- Mengumpulkan, menganalisis, menelaah dan melaporkan data kinerja
- Menggunakannya untuk perbaikan kinerja berkelanjutan.

Kegiatan yang dilakukan
- Penetapan sasaran kinerja strategik
- Pengukuran kinerja
- Pengumpulan data kinerja
- Pelaporan kinerja
  
Data kinerja dan pelaporan memberikan umpan balik untuk melakukan perbaikan kinerja secara berkelanjutan.


Pentingnya pengukuran kinerja
- Merupakan alat untuk menilai kesuksesan organisasi.
- Dalam organisasi publik, hal tersebut digunakan untuk mendapatkan legitimasi dan dukungan publik.
- penilaian masyarakat atas kesuksesan organisasi publik melalui kemampuan organisasi dalam memberikan pelayanan kepada publik.
- Yang relatif murah dan berkualitas.
- Pelayanan publik sebagai buttom line dalam organisasi sektor publik.

Fokus
- Pengukuran kinerja sektor publik yang berorientasi pada pengukuran outcome (hasil), bukan saja sekedar mengukur input atau output saja
- Osborne dan Gaebler menyebut dengan istilah result oriented government yaitu pemerintahan yang membiayai outcome  bukan input

Peran pemerintah
- Pembuatan regulasi dan pembuatan kebijakan .
- Berusaha menciptakan masyarakat sejahtera., kemakmuran kehidupan yang lebih baik dan manusiawi

Hal penting untuk mengukur kinerja
- Apa sebenarnya yang akan diukur
- Skala atau ukuran apa yang akan digunakan
- Berapa toleransi kesalahan yang dapat diterima
- Siapa yang akan mengukur
- Untuk siapa informasi kinerja tersebut dan apa yang akan mereka lakukan dengan laporan hasil kinerja tersebut.

Tujuan mengukur/penilaian kinerja sektor publik
- Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi
- Menyediakan sarana pembelajaran pegawai
- Memperbaiki kinerja periode berikutnya
- Memberikan pertimbangan yang sistemik dalam pembuatan keputusan pemberian reward and punishment
- Memotivasi pegawai
- Menciptakan akuntabilitas publik

Sistem manajemen kinerja
- Tahap perencanaan
- Tahap pelaksanaan kinerja
- Tahap penilaian kinerja
- Tahap review kinerja
- Tahap perbaikan kinerja

Struktur pengendalian manajemen sektor publik
- Pengendalian manajemen hanya bisa dilakukan tanpa dukungan struktur pengendalian manajemen.
- Struktur pengendalian manajemen merupakan jejaring yang dimiliki organisasi untuk wadah pelaksanaan proses pengendalian manajemen.
- Struktur pengendalian terdiri dari 3 komponen yaitu: pusat pertanggungjawaban, kompensasi dan jejaring informasi (information network).
Pusat pertanggungjawaban
- Adalah unit yang organisasi yang dipimpin oleh seorang pimpinan pusat pertanggungjawaban.
- Pusat pertanggungjawaban dibentuk sebagai sarana untuk mencapai tujuan organisasi.
- Untuk mencapai tujuan tiap pusat pertanggungjawaban diberikan sumber input berupa dana (anggaran), personil, infrastruktur, dan wewenang untuk menghasilkan output.
- Untuk menilai hasilnya ditentukan tingkat efisiennyadan efektivitasnya.
- Efsisiensi diukur  dengan membandingkan input yang dikonsumsi dengan outputnya, sedangkan efektivitasnya diukur dengan membandingkan output yang dihasilkan dengan target dan tujuan yang ditetapkan.

Kompensasi
- Merupakan mekanisme untuk mendistribusikan penghargaan (reward) kepada personil dalam organisasi.
- Pendekatan yang sering digunakan adalah pendekatan penghargaan berbasis kinerja (performance-based reward)

Tujuan manajemen kompensasi adalah:
- untuk menarik orang-orang berkompeten, berkualitas, dan berkarater bergabung dengan organisasi.
- untuk mempertahankan orang-orang yang memiliki keunggulan , kompetensi, berkualitas, dan berkarakter baik agar tidak keluar organisasi.
- untuk menjaga agar orang-orang dalam organisasi tetap bekerja dan tidak mogok kerja.
- untuk memotivasi pegawai mencapai prestasi terbaik.

Filosofi sistem kompensasi
- Organisasi sebaiknya merekrut orang-orang yang baik dan berkualitas dan membayar dengan kompensasi tinggi sehingga meghasilkan kinerja tinggi. Ini disebut pendekatan insentif tetap (fixed pay) yaitu berupa gaji (pokok).
- Organisasi jangan langsung memberi kompensasi yang tinggi kepada pegawai sebelum mengetahui kinerja sesungguhnya dan apakah pegawai tersebut baik.Ini disebut pendekatan insentif berbasis organisasi (performance-based pay) yang berorientasi kinerja atau disebut sistem prestasi (merit system) yang menekankan pada insentif bonus bukan gaji.

Keefektivan sistem insentif untuk memotivasi pegawai dipengaruhi:
- Besar kecilnya insentif yang diberikan
- Realistis tidaknya target kinerja yang ditetapkan

-Kompensasi----memotivasi pegawai----prestasi terbaik—kinerja.

Mekanisme reward dan punishment
- Prinsip penting: prestasi tinggi diberi penghargaan (reward) dan kinerja yang buruk diberi diberi hukuman (punishment) yang adil.
- Pemberian penghargaan dan hukuman tidak dapat dilakukan tanpa alasan rasional, maka perlu mekanisme yang jelas.
- proses reward dan punishment melibatkan beberapa variabel: motivasi, kinerja, kepuasan dan penghargaan dan hukuman.

Mekanisme penghargaan dan hukuman

1. Kemampuan ketrampilan pengalaman
2. Motivasi kerja
3. Hasil kerja
4. Penilaian kinerja
5. Reward dan punisment
6. Kepuasan kerja
7. Umpan balik

Nilai kinerja
- Hasil kerja individu, kelompok dan organisasi akan dinilai kinerjanya (performance appraisal).
- Tujuannya: untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang, kelompok atau organisasi mencapai terget tujuan yang ditetapkan.
- Hasil penilaian akan menjadi dasar penghargaan dan hukuman
- Sistem pengharagaan dan hukuman akan mempengaruhi kepuasan kerja, jika adil akan memberi kepuasan sebaliknya jika tidak adil akan menurunkan kepuasan. Umpan balik kepuasan akan berdampak pada motivasi kerja pegawai. 

Jejaring informasi
- Digunakan untuk mempersatukan berbagai komponen organisasi yang menjadi bagian dari organisasi (organization network) dengan komunikasi.
- Munculnya teknologi informasi menjadi sangat penting (e-government) sehingga membantu meningkatkan kualitas jejaring informasi dalam organisasi.
- Pola komunikasi berubah, tidak lagi satu arah/top-down, hierarchis dan kaku namun berbentuk multi-arah (multidirectional network) dengan koordinasi pusat, lebih fleksibel dan komunikasi bisa berlangsung dalam waktu bersama  (on-time, real-time) melalui dunia virtual (elektronik).
- Dengan e-gov lebih bersifat hierarchi horizontal dan memungkinkan terjadinya sharing informasi.

Multiple chanel
- Merupakan pola komunikasi dengan publik yang tidak lagi bersifat sentral dan formal dengan saluran yang terbatas, namun bisa bersifat formal maupun informal , langsung dan mendapat respon secara cepat, serta saluran banyak.