Teori Organisasi
Organisasi merupakan kesatuan
yang dikoordinasikan secara sadar, yang bekerja atas dasar yang secara terus
manerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Dikoordinasikan dengan sadar mengandung pengertian manajemen, kesatuan sosial
berarti bahwa unit itu terdiri dari orang atau kelompok orang yang berinteraksi
satu sama lain. Pola interaksi yang diikuti orang di dalam sebuah orgaanisasi
tidak begitu saja timbul, melainkan telah dipikirkan lebih dahulu. Karena
organisasi merupakan kesatuan sosial, maka pola interaksi para anggotanya harus
diseimbangkan dan diselaraskan untuk meminimalkan keberlebihan.
Orang-orang dalam
organisasi mempunyai suatu keterikatan yang terus menerus. Rasa keterikatan
bukan berarti keanggotaan seumur hidup, melainkan menghadapi perubahan yang
konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota,
orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
Organisasi itu ada untuk
mencapai tujuan dan tujuan tersebut biasanya tidak dapat dicapai oleh
individu-individu yang bekerja sendiri, melainkan dicapai secara lebih effisien melalui usaha
kelompok.
Struktur organisasi
Struktur organisasi
mempunyai tiga komponen: kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi
Tingkat sejauh mana
sebuah organisasi menyadarkan dirinya kepada peraturan dan prosedur untuk
mengatur perilku dari para pegawai disebut
formalisasi.
Sentralisasi
mempertimbangkan dimana letak dari pusat pengambilan keputusan, semua masalah2
dialirkan keatas, dan para eksekutif senior memilih tindakan yang tepat.
KOMPLEKSITAS
Kompleksitas mempertimbangkan
tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi, termasuk didalamnya tingkat
spesialisasi atau tingkat pembagian kerja.
Diferensiasi Horizontal
merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-unit berdasarkan orientasi pada
anggotanya, sifat dari tugas yang mereka laksanakan, dan tingkat pendidikan
serta pelatihannya. Semakin banyak jenis pekerjaan yang ada dalam organisasi
yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang istimewa, semakin kompleks
pulaorganisasitersebut
Diferensiasi Vertikal merujuk
pada kedalaman struktur, diferensiasi meningkat, demikian pula kompleksitasnya,
karena jumlah tingkatan hierarki di dalam organisasi bertambah. makin banyak
tingkatan yang yang terdapat diantara top management dan tingkat hierarki yang
paling rendah, makin besar pula potensi terjadinya distorsi dalam komunikasi,
dan makin sulit mengkoordinasi pengmbilan keputusan dari pegawai manajerial,
sserta makin sukar bagi top managemen untuk mengawasi pegawai kegiatan
bawahannya.
Rentang Kendali
menetapkan jumlah bawahan yang dapat diatur dengan efektif oleh seorag manajer.
Jika rentannya lebar, pada manajer akan mempunai banyak bawahan yang melapor
kepadanya. Jika sempit, para manajer hanya mempunyai sedikit bawahan, jika
hal-hal lainnnya dianggap sama, maka makin kcil rentangnya, akan makin tinggi
organisasinya.
Diferensiasi Spasial organisasi
dapat melakukan aktivitaas yang sama dengan tingkat diferensiasi horizontal dan
pengaturan hierarki yang asma di berbagai lokasi. Tetapi keberadaan berbagai
lokasi tersebut meningkatkan kompleksitas. Oleh karena itu, elemen ketiga dalam
kompleksitas adalah diferensiasi spasial, yang merujuk pada tingkat sejauh mana
lokasi dari kantor, pabrik, dan personalia sebuah organisasi tersebar secara
geografis.
Pentingnya
Kompleksitas
Organisasi terdiri dari
subsistem yang membutuhkan koordinasi, komunikasi dan control agar dapat
efektif. Maka makin kompleks sebuah organisasi, makin besar kebutuhannya akan
alat komunikasi, koordinasi, dan control yang efektif. Dengan kata lain, jika kompleksitas
meningkat, maka akan demikian juga halnya dengan tuntutan terhadap manajer
untuk memastikan bahea aktivitas-aktivitas yang dideferensiasi dan disebar
bekerja dengan mulus dan secara bersama ke arah pencapaian tujuan organisasi
Formalisasi
Merupakan tingkat sejauh
mana pekerjaaan didalam organisasi itu distandariasikan. Jiika sebuah pekerjaan
sangat diformalisasikan, maka pemegang pekerjaan itu hanya mempunyai sedikit
kebebasan mengenai apa yang harus dikerjakan, bilamana mengerjakannya, dan
bagaimana ia harus melakukannya. Para pegawai dapat diharapkan untuk selalu menangani
masukan yang sama dengan cara yang sama dan menghasilkan keluaran yang sama
dengan caraa yang sama dan menghasilkan keluaran yang sama dan konsisten.
Hubungan formalisasi
dan komplekitas
JIka peegawai
melaksanakan tugas yang sempit, berulang, dan khusus, maka pekerjaan rutin
mereka cenderung untuk distandardisasi dan sejumlah peraturan mengatur periaku
mereka. Mpara pekerka di lini rakit malakukan pekerjaan yan sangat
dispesialisasi dengan tingkat rutinitas yang distandarisasi serta banyak sekali
peraturan formal dan prosedur yang harus diikuti. Dilain pihak, kita jumpai
kasus kompleksitas yang tinggi yang dikaitkan dengan formalisasi yang rendah,
misalnya seorang spesialis yang sangat terlatih atau seorang professional tidak
membutuhkan banyak peraturan. Formalisasi yang tinggi pada kegiatan demikian
hanya akan menciptakan control berkebihan.
Sentralisasi
-Merupakan keputusan
diambil didalam organisa yaitu ditingkat paling puncak oleh manajemen
senioratau bawahan dimana para pengambil keputusan berada paling dekat dengan
tempat kejadian.
-Merupakan hal yang
paling problematic dari ketiga kompponen. Kebanyakan teoritikus menyetujui
bahwa istilah tersebut merujuk kepada tingkat dimana pengambil keputusan
dikosentarasikan pada suatu titik tunggal didalam organisasi. Kosentrasi yang
tinggi menyatakan adanya sentralisasi yang tingi, sedangkan kosentrasi yang
rendah menunjukkan sentralisasi yang rendah atau yang disebut desentralisasi.
-Sentralisasi
memperhatikan penyebaran kekuasaan untuk membuat keputusan dalam organisasi,
bukan penyebaran secara geografis. Namun diluar batas ini segalanya menjadi
kurang jelas.
Sistem informasi yang
canggih akan mengubah struktur organisasi.
Pengambilan keputusan
dan sentralisasi
Para manajjer dimanapun
mereka tempatnya dalam organisasi membuat keputusan. Seorang manajer biasanya
harus membuat pilihan mengenai tujuan , alokasi anggaran, personalia, cara
melaksanakan pekerjaan, dan cara memperbaiki keefektifan unitnya. Pentingnya
pengetahuan mengenai kekuasaan dan rantai komando bagi pemahaman sentralisasi,
sama pentingnya dengan kesadaran akan prosea pengambilan keputusan. Tingkat
pengawasan yang dimiliki seseorang terhadap keselurruhaan proses pengambilan
keputusab itu sendiri merupakan ukuran sentrallisasi.
Teknik-teknik
formalisasi yang paling populr adalah proses seleksi (untuk
mengidentifikasi para individu yang akan cocok dengan organisasi) persyaratan
peran; peraturan, prosedur, dan kebijakan: pelatihan dan mengatur agar para
pegawai menjalani ritual untuk membuktikan loyalitas dan komitmrn mereka
terhadap oranisasi
Tingkat control yang
dimiliki seseorang dalam seluruh proses pengambilan keputusan dapat
digunakan sebagai sebuah ukuran mengenai sentralisasi, kelima langjah ini
adalah:
-mengumpulkan informasi
untuk diteruskan kepada pengambil keputusan mengenai apa yang dapat dilakukan
-memproses dan
mengintepretasikkan informasi tersebut
untuk member sarn kepada pembuat keputusan mengena apa yang dapat
dilakukan
-membuat pilihan mengenai
apa yang hendak dilakukan
-memberi wewenang kepada
orang lain mengenai apa yang hendak dilakuakan
-melaksanakannya
Pengambilan keputusan
akan disentralisai jika pengambil keputusan dapat mengendalikan semua langkah
tersebut diatas.
Desentralisasi
mengurangi kemungkinan terjadinya beban informasi yang berlebihan, member
tanggapan yang cepat terhadap informasi yang baru, member masukan yang lebih
banyak baagi sebuah keputusan, mendorong terjadinya motivasi, dan merupakan
sebuah alat yang potensial untukk melatih para manajer dalam mengembangkan
pertimbangan yang baik. Sebaliknya, sentralisasi menambah suatu perspektif yang
menyeluruh terhadap keputusan-keputusan dan dapat memberikan efisiensi yang
berarti.
STRATEGI
-Pandangan awal tentang
apa yang menentukan struktur adalah tujuan serta strategi organisasi . struktur
hanya dilihat sebagai suatu cara rasional untuk membantu pencapaian tujuan
tersebut, akhir-rkhir ini strategi ditawarkan sebagai salah satu variable yang
berlomba-lomba untuk menjadi mahkota dari determinan yang utama dari struktur.
-Strategi ditetapkan
sebagai sesuatu yang mencakup tujuan jangka panang sebuah organisasi ditambah
dengan arah tindakan yang akan cara kea rah pencapaiannya. Untuk sebagian orang
hal tersebut dilihat sebagai yang direncsnsksn dimuka, orng lain melihatnya
ebagai sesuatu yang berkembang dalam kurun waktu tertentu sebagai sebuah pola
daam sebuah arus keputusan yang bermakna.
-Chandler telah
mempelajari hampir seratus perusahaan terbesar di amerika dan berkesimpulan
bahwa “struktur mengikuti straategi”. Meskipun terdapat dukungan yang cukup
besar bagi tesis terebut, keterbatasan dakam penelitiannya membatasi
generalisasi yang luas dari penemuan-penemuannya
-miles dan snow
menawarkan empat kategori tipologi strategi struktur yang memungkinkan
dibuatnya prediksi strukturaal tertentu. Analisis perusahaan-perusahaan besar
dalam industry rokok memastikan kemampuan prediktif tipologi tersebut
-porter mengajukan bahwa
organisasi dapat mengejar salah satu dari empat buah strategi: cost leadership,
differentiation, focus dan stucj in the middle. Prediksi strukturak tertentu
dapat dibuat bagi dua strategi pertama
-miller memperkenalkan
sebuah kerangka kerja strategi yang terdiri atas empat dimensi-inovasi,
diferensiasi pemasaran, breadth, dan pengendalian biaya yang mengintegrasikan
kerya chandler, mikes dan snow, dan porter.
-serangan terhadap
strategi imperative pada umumnya
difokuskn pada 3 fakot:
-,kebebasan manajrial
atas perubahan strategi mungkin lebih sedikit dari yang dikatakan
-,jika tingkat persaingan
rendah, maka ketinggalan tersebut dapat mengakibatkan interaksi antara strategi
dan struktur terlihat sebagai hampir tidak berhubungan
-,struktur dapat
menentukan strategi ketimbang sebaliknya
-industri tempat
berorientasinya organisasi dianggap sebagai factor penting yang mempengaruhi
strrategi dan oleh karenanya, strktur. Industry berbeda-beda dalam hubungannya
dengan kemungkinan pengembangganya, kendala peraturan pemerintah, hambatan
untuk memasuki industry tersebut, dan sebagainya, kebanyakan perusahaan dalam
sebuah industry tertentu mempunyai kesamaan dalam karakteristik tersebut.
Hasilnya adalah bahwa perusahaan dalam kategori-kategori industry cenderung
mempunyai struktur sama.
Besaran organisasi
adalah sebagai jumlah keseliruhan pegawai. Argumentasi-argumentasi yang kuat
mengemukakan bahwa besaran adalah determinan utama dari struktur, tetapi
argumentasi ini tidak sepi dari kritik
-Teori organisasi
didasarkan pada kajian yang dibuat khusus mengenai organisasi ukuran menengah
dan besar. Perusahaan kecil menghadapi masalah yang berbeda dan mempunyai
prioritas yang berbeda dalam hubungannya dengan peranan konsep TO. Selain
adanya fakta bahwa perusahaan kecil mempunyai karakter TO yang berbeda, manajer
mereka mempunyai pilihan struktur yang lebih tebatas.
Teknologi dan
kompleksiitas
Menunjukkan bahwa
teknologi rutin positif berhubungan dg kompleksitas yang rendah, makin besar
rutinitas, maka makin sedikit pelatihan yang didapat para professional.
Hubungan tersebut akan lebih mungkin berlaku bagi aktivis pegawi bagian
pemeliharaan dan rentang kendali para supervisor tingkat pertama.
Teknologi dan formalisasi
Saling berhubungan
Teknologi dan
sentralisasi
Membuahkan hasil yang
tidak konsisten. Argumentai yang logis adalah teknologi rutin akan di hubungkan
dengan strktur yang disentralisasi, sedangkan teknologi yang n0n rutin, yang
akan lebih banyak menyadarkan diri pada pengetahuan seorang spesialis, akan
dicirikan oleh wewenang pengambilan keputusan yang didelegasiakan. Posisi
tersebut mendapat dukungan.
Karakteristik
-spesialisasi rendah
aku