Management
Klas Pagi
Setelah
UTS
Manajemen
di Indonesia
- Dipelajari
secara berapi-api setelah proklamasi dan dianggap penting bagi masyarakat,
karena setelah dijajah (Belanda, Jepang,Inggris dan Spanyol) terjadi kekosongan
administrator di Indonesia.
- Terdapatnya
sekolah Stavia di Indonesia dapat memberi kesempatan pendidikan dan mengenal
pemerintahan walau hanya untuk golongan bangsawan.
- Karena
yang dalam pemerintahan yang ada hanya kelompok bangsawan dan rakyat, maka
dalam pemerintahan terdapat kekosongan golongan menengah maka banyak rakyat
yang ditarik untuk menjadi pejabat midle (Bgn tengahan), namun karena belum
banyak yang memahami apa tugas-tugasnya sehingga mereka bekerja dengan terpaksa
karena situasi dan kondisi.
- Maka
manajemen saat itu mulai dipelajari/diajarkan kepada semua lapisan masyarakat
untuk memberi pengetahuan agar menjadi pemimpin/administrator yang baik dan
dapat memanage bawahan dengan bijaksana.
- Tugas
manajemen akan berjalan mencapai tujuan organisasi jika digunakan prinsip-prinsip
manajemen dalam pencapaian tujuan.
Manajemen
- Manajemen
adalah merupakan proses pembimbingan, perencanaan, pengarahan dan pengawasan
serta pemberian fasilitas tertentu terhadap pencapaian tujuan.
- Artinya
jika ingin mencapai tujuan dengan sukses/berhasil maka harus melakukan segala sesuatu yang
sesuai dengan langkah-langkah/prinsip-prinsip manajemen dan semua tindakan
didasarkan pada manajemen (management centris) maka keberhasilan usaha kita
akan dengan mudah dan cepat tercapai. Sebaliknya jika pencapaian tujuan kurang
memperhatikan prinsip manajemen maka kemungkinan sekali akan mendapatkan
kesalahan langkah (Mis Management).
Mis
management
- Adalah
bahwa tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan kurang/tidak didasarkan/
berorientasi kepada prinsip-prinsip management/unsur-unsur management atau
hukum/dalil management.
- Mis
management harus diupayakan jangan sampai timbul/terjadi pada waktu sedang
memproses suatu tujuan.
- Yang
terpenting adalah bagaimana mencari jalan keluar agar tidak terjadi mis
management dan mencari penyebab terjadinya mis management.
Sebab-Sebab Terjadinya Mis Management
- Karena
belum adanya pola struktur organisasi yang seragam: pola organisasi dari atas
ke bawah harus sama, karena hakekat unit terkecil itu melakukan perintah dari
atasan agar sukses.
- Kurang
adanya kesatuan bahasa: bahasa management harus bisa difahami oleh semua
bawahan.
- Kurang
mindednya pimpinan atau beberapa pimpinandalam suatu proses pencapaian tujuan:
orang-orang yang mengetahui manajemen harus mematuhi prinsip-prinsip manajemen,
mengikuti prosedur secara konsekwen, tidak melakukan dengan semaunya saja asal
tujuan tercapai.
- Koordinasi
pimpinan kurang tepat dalam pelaksanaannya. Koordinasi adalah tindakan untuk
mencegah jangan sampai terjadi kekacauan dalam bekerja, kefakiman kerja, kerja
rangkap, dan mencegah pola adanya komplikasi kerja yang bisa mengarah pada
kegagalan tujuan.
- Kurang
efektifnya pengawasan. Jika pengawasan pimpinan tidak segera menciptakan atau
membuat suatu keputusan tentang apa yang terjadi dalam suatu porses kerja.
Pengawasan diarahkan untuk mencari penyimpangan dari suatu rencana supaya
penyimpangan tersebut dapat segera diketahui untuk diatasi.
- Kurang
adanya penyesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan. Dalam hubungan
organisasi semua yang akan dicapai harus melalui rencana. (melalui penelitian
---informasi ----alternatif ---- rencana) .
- Karena
pejabat pimpinan merasa lebih dari yang sewajarnya. Secara stuktur pimpinan
berkekuasaan memimpin sehingga terjadi perbedaan antara yang memimpin dan yang
dipimpin, namun jika kekuasaan yang tinggi itu membuat orang tidak mau menerima
saran/masukan maka terjadi mis management karena sifatnya tergantung pada diri
sendiri.
- Akibat
akinya birokratisme. Birokrasi yang dilaksanakan dengan tidak semestinya.
Birokrasi merupakan suatu tatanan kerja yang berupa disiplin kerja, tatanan
kerja sehingga terjadi kekakuan kerja. Jika birokrasi tidak dijalankan
sebagiamana mestinya akan terjadi birokratisme
Birokrasi mempunyai 3 arti
- Sebagai
suatu type organisasi yang khas.
- Sebagai
suatu sistem
- Sebagai
suatu jiwa kerja tertentu
Birokrasi sebagai suatu type organisasi
yang khas: mengandung 4 prinsip
- Birokrasi
cocok sekali dalam suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan, hal tersebut
terlihat dengan terikatnya pada peraturan - peraturan yang bersifat routin,
seperti: kantor pajak, kantor perbendaharaan negara, menunjukkan sebagai type
organisasi yang khas.
Birokrasi pada pokoknya terdiri 4 prinsip
yaitu:
- Adanya
suatu spesialisasi pekerjaan
- Adanya
hierarchi
- Sistem
kerja yang ketat
- impersonalitas
Adanya suatu spesialisasi pekerjaan
- Dalam
melaksanakan spesialisasi birokrasi dilakukan dengan mengadakan pembagian
kerja. Birokrasi meghendaki adanya tugas-tugas
dan tanggung jawab secara ketat sehingga harus terwujud adanya one
man one job (satu orang satu pekerjaan),
- Organisasi
menghendaki dibentuk orang ahli (spesialisasi) dalam bidang tertentu. Satu
orang dihadapkan pada sesuatu pekerjaan tertentu.
- Keuntungannya:
dengan spesialisasi maka orang tersebut akan memiliki keahlian sehingga
mempercepat pencapaian tujuan.
- Kerugiannya:
bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka orang tersebut mudah untuk
dipecat, akibatnya sulit mencari pekerjaan lainnya karena mereka hanya
menguasai satu bidang kerja saja. Disamping itu memudahkan terjadinya pemisahan
kekuasaan (sparatisme) sehingga sulit terjadi kerjasama dan tujuan tidak bisa
tercapai.
- Maka
sebaiknya para ahli juga harus menguasai keahlian di bidang lain.
Adanya hierarchi
- Adalah
bahwa jabatan yang ada dalam organisasi diordinir sedemikian rupa sehingga
merupakan jaringan hierarchi/jaringan garis lurus. Dalam jaringan mana
tercantum tugas-tugas dan tanggung jawab yang tegas. Dan dari sanalah dapat
dicapai one man one boss (satu orang petugas satu orang atasan).
Seseorang hanya bertanggungjawab kepada atasannya saja, oleh karena itu
penugasan yang mereka kerjakan hanya dari atasannya saja.
- Hierarchi:
adanya tingkatan pimpinan sebagaimana digambarkan dalam garis lurus. Garis
tersebut dari satu tingkat ke tingkat lain disebut hierarchi.
- Hierarchi
terdapat dalam organisasi dan birokrasi yang memberi sumbangan terlaksananya
proses kegiatan dalam mencapai tujuan.
Sistem kerja yang ketat
- Bahwa
semua pekerjaan yang ada dalam suatu organisasi (sesuai dengan struktur yang
ada) hanya dilaksanakan menurut prosedur yang ada, metode yang ada, peraturan
yang ada terdahulu.yang dilaksanakan secara patuh dan konsekwen.
- Disiplin
yang ketat
- Sistem
kerja ketat ini akan dapat mewujudkan birokrasi yang baik jika: a) adanya
hukum: kesadaran hukum dan taat sebagai kunci disiplin. b) sangsi yang tegas.
- Kelemahan
sistem kerja ketat: karena hierarchi menghendaki struktur yang urut dan tidak
boleh meloncat-loncat, maka jika terjadi kekosongan bawahan dan tidak dapat
diisi maka akan mengganggu/menghambat pekerjaan karena akan terhenti disitu
saja.
Impersonalitas atau Person: orang/pribadi
- Dalam menjalankan
pekerjaan seorang administrator/pegawai tidak boleh didasarkan pertimbangan
pribadi.
- Dalam
pelayanan tidak boleh pandang bulu/memberikan prioritas tertentu dan harus bekerja sesuai peraturan.
Semua kalayak dianggap sama hak dan kewajibannya dan pejabat atau pegawai
tinggal mengikuti peraturan saja.
- Makin
tinggi pendidikannya---- makin luas pengetahuannya---- makin luas
jangkauannya------- makin individualistis---- sehingga paguyuban akan semakin
menipis/jiwa gotong royong turun. Dalam organisasi jika jiwa gotong royong
hilang, maka tanggung jawab akan semakin memudar pula.
- Kebaikannnya:
Birokrasi sebagai alat untuk menstabilkan suatu organisasi. Dianggap
menstabilkan karena cara kerjanya para karyawan nya mengikatkan diri pada
peraturan yaitu mereka bekerja hanya menurut aturan yang telah ditentukan oleh
organisasi, dan diluar itu tidak boleh, maka mereka tidak mudah
diombang-ambingkan, karena kebiasaan dalam bekerja yang demikian itu maka
kestabilan dalam organisasi akan terjamin.
- Kelemahannya:
birokrasi dianggap kaku, sebab sering mempergunakan hubungan secara formil,
yaitu karyawan itu telah mengikatkan diri pada peraturan dalam melaksanakan
pekerjaan routin dan karyawan akan bekerja diluar peraturan jika ada perintah
atasannya. Dan itupun sangat jarang terjadi karena resiko akan ditanggung
sendiri oleh karyawan tersebut.
Birokrasi sebagai suatu sistem
- Merupakan
sistem kerja secara zakelijk dan formil sesuai prosedur dan peraturan yang
berlaku serta berjiwa impersonal. Zakelijk: artinya dalam rangka hubungan
antara satu jabatan dengan jabatan lain harus dilaksanakan secara to the
point, dilaksanakan secara apa adanya sehingga dalam hubungan antar dua
pejabat hanya berhubungan apabila ada masalah yang harus diselesaikannya, pada
hal-hal yang harus dikerjakan.
- Hubungan
antar pejabat dilaksanakan secara formil, dalam arti sesuai struktur yang ada,
formil atas dasar prosedur kerja yang ada, atas dasar sistem yang ada, formil
atas dasar peraturan yang ada.
- Sifat
impersonalitas dari pejabat dan karyawan dalam hal ini sangat diperlukan
mengingat peratura-peraturan sistem-sistem kerja, prosedur-prosedur kerja yang
harus dilaksanakan tidak mungkin akan dapat tercapai tanpa dibarengi sifat
impersonalitas. Karena dengan sifat ini pejabat hanya akan bertindak atas dasar
peraturan yang ada, prosedur kerja yang ada dan diluar itu tidak akan terjadi.
- Namun
sifat impersonalitas itu tidak semua orang bisa menerapkan, sehinga memerlukan
pelatihan dan pengalaman kerja agar bijaksana dalam bertindak.
- Sistem
kerja ketat ini akan lebih mudah dicapai apabila para karyawan/pejabat telah
dibekali disiplin kerja kertas.
- Kebaikannya:
Dalam pelaksaan sistem akan lancar jika didukung impersonalitas, metaati
peraturan yang ada , sehingga akan bisa memberi pelayanan sama dalam arti hak
dan kewajiban. Karena jika imperonalitas tidak dijalankan maka sistem kerja
ketat sulit dilaksanakan maka dituntut disiplin tinggi.
- Disiplin
adalah apabila seseorang patuh kepada peraturan kerja, prosedur kerja, tehnik
kerja, system kerja dan tanpa pengaruh dari luar.(pengertian murni)
- Disiplin
adalah seseorang mentaati peraturan karena adanya pengaruh dari luar yaitu
karena mereka harus mentaati peraturan-peraturan itu karena adanya sanksi
sehingga orang tersebut takut dengan sanksi tersebut. (pengertian tidak murni)
Birokrasi sebagai suatu jiwa kerja tertentu
- Birokrasi
sebagai jiwa kerja yang kaku, seolah-olah sebagai mesin dengan disiplin kerja
keras sesuai prosedur dan peraturan tanpa penyimpangan.
- Jiwa
kerja yang kaku, regide/infleksibel.
- Keuntungannya:
dengan jiwa kerja yang kaku semua peraturan/policy bisa dilaksanakan secara
mutlak, jadi tidak pakai kebijaksanaan tertentu, karena kekakuan dari pada jiwa
kerja birokrasi tidak ada tawar menawar, maka ketepatan pencapaian kerja akan
lebih mudah dipenuhi. Akibatnya memudahkan pembuatan perencanaan dan dapat
dikerjakan tanpa tawar menawar karena jiwa kerja yang kaku ini.
- Kelemahannya:
dalam proses kerja menghendaki segala sesuatunya berjalan beres, syarat
lengkap, dll. padahal dalam kenyataan pelaksanaan kerja tidak demikian sehingga
bisa mengakibatkan kegagalan. Misal:
sifat kaku bahkan ada yang menyalahgunakan birokrasi yaitu dengan prosedur yang
berbelit-belit sehingga memperlambat waktu.
- Jadi
dalam pelaksaan kerja kita dapat memastikan bahwa disana terdapat hambatan kerja,
ketidaktepatan metode, prosedur, dsb. Atau dalam pelaksanaan kerja tentu ada
kelainan-kelainan atau perkecualian daripada apa yang kita tentukan. Disinilah
maka infleksibilitas dari pada birokrasi akan tampak.
Keuntungan Birokrasi
- Dapat
membantu dalam pembuatan perencanaan yang jauh kedepan, sebab birokrasi yang
kuat dapat memberikan kepastian karena mereka tidak begitu mudah
diombang-ambingkan oleh suasana diluar organisasi.
- Perencanaan
meliputi jangka pendek (1Th), menengah (5 Th) dan panjang (lebih 5 th). Untuk
membuat planning jangka panjang gharus dengan forcasting yaitu ramalan -
ramalan, kemampuan memprediksi kemungkinan diwaktu yang akan datang.
- Birokrasi
tidak akan bekerja diluar peraturan selama peraturan itu tidak diubah, jadi
birokrasi dapat membantu pembuatan planning berdasarkan variabel yang telah
dituangkan dalam peraturan untuk dilaksanakan.
- Membuat
orang tidak terombang-ambing dalam melaksanakan pekerjaan karena mereka
mempunyai pegangan kuat baik berupa prosedur atau metode yang dituangkan dalam
peraturan atau ketentuan tertentu.
Kejelekan birokrasi
- Banyak
terdapat kekakuan dan impleksibilitas apalagi dengan sifat yang impersonal
sehingga tidak dapat memberikan perkecualian.
Pembagian Manusia
- Manusia
non modern: adalah manusia yang cara berpikirnya sangat sederhana, bertindak
penuh emosi, melakukan pekerjaan secara berulang-ulang dan hidupnya tergantung
pada alam sekitarnya.
- Manusia
modern: adalah manusia yang dalam bertindak sudah memakai
pertimbangan-pertimbangan rasional.
- Manajemen
akan membahas manusia modern, yang telah melakukan aktivitasnya melalui
organisasi untuk mencapai tujuan bersama telah didasarkan pada pertimbangan
rasional.
Manusia non modern:
Ada 3 tingkatan dalam proses kemajuannya
Ada 3 tingkatan dalam proses kemajuannya
- Tingkatan
manusia liar: mempunyai cita-citahanya sekedar hidup dan berkembang biak. Untuk
mencapai cita-cita tersebut ditempuh dengan jalan yang sederhana yang hampit
tidak menggunakan rasional.
- Tingkatan
manusia nomaden: manusia yang kehidupannya selalu berpindah-pindah, hal
tersebut dilakukan untuk mencari sumber kehidupan alam yang ada
- Tingkatan
manusia adat: kelompok ini mulai dapat berusaha dengan alam
pikirannya/pertimbangan pikiran yang sangat sederhana. Wujud kesederhanaan
adalah bahwa mereka melakukan segala sesuatunya mendasarkan pada tindakan dan
atau pengalaman yang telah ditempuhnya . Manusia adat disebut juga manusia
tradisional/kolot.
- Tingkatan
manusia management: manusia yang mampu mengendalikan dan mengembangkan
operasi-operasi kerja atau pelaksanaan-pelaksanaan kerja dalam pencapaian
tujuan melalui rencana atau planning dan cara menggerakkan orang. Bila
manusia birokrasi kuat dalam mengembangkan sistem kerja yang stabil yaitu kerja
tertib, teratur, impersonal, manusia organisasi yang kuat dalam pengembangan
keorganisasiannya yaitu ditempuh delegasi of outhority, melalui moral
dan moril kerja, melalui etika, melalui disiplin, maka manusia management kuat
dalam pengembangan dan pengendalian organisasi kerja, sistem kerja dan operasi
kerja. Maka sebagai manusia management diperlukan kemampuan planning,
staffing, organizing, leading, directing, finanzing dan personil
development ( pembangunan personil/pembangunan kepegawaian)
- Tingkatan
manusia rasional: manusia yang sudah mencapai efisiensi dengan dasar-dasar
manusia management yaitu dengan time dan motion study .
- Tingkatan
manusia administrasi: manusia yang telah mampu mencapai efisiensi kerja dan
memakai dasar apa yang telah dimiliki oleh tiap fase-fase . Manusia ini telah
banyak menggunakan cara, prosedur, sistem kearah kekuatan rasional, dasar
pemikiran lebih luas karena meliputi semua unsur/sifat yang dimiliki dalam
fase-fase di semua tingkatan manusia. Jadi manusia ini adalah manusia super
dengan tingkat rasio terttinggi.
Manusia modern
- Adalah
manusia yang dalam hal bertindak sudah memakai pertimbangan-pertimbangan
rasional yang diterapkan dalam pribadinya dan kehidupan bermasyarakat sehingga
segala tata cara dan daya upayanya
memakai dasar yang rasional, dasar-dasar logika (berusaha menarik kebijaksanaan
terhadap apa yang dilakukan) dengan pemikiran yang logis yaitu menurut
pertimbangan akal atas dasar metode-metode, menuju dasar baru yaitu dasar
kalkulasi/perhitungan: mana yang baik/buruk
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan telah dipakai/dipraktekkan oleh banyak orang maka mereka adalah manusia
modern.
Tingkatan manusia modern ada 6 tingkatan yaitu:
- Tingkatan
manusia homofaber: artinya tingkatan orang-orang yang telah mengenal alam
sekitar tetapi belum semuanya, artinya mereka telah mengenal sifat-sifatnya,
namun belum diterapkan semuanya.
- Manusia
Birokrasi adalah orang-orang yang mulai
taat kepada apa yang digariskan oleh kelompoknya/lingkungannya dan garis berpikir yang penuh rasio.
- Manusia
organisasi: yaitu manusia yang mampu mengendalikan kelompok orang, mampu
menguasai kelompok orang, dengan dasar birokrasi yang telah dipegangnya. Disini manusia akan menggunakan
disiplin kepatuhan terhadap peraturan, menggunakan metode untuk mencapai tujuan
tertentu. Manusia modern mempunyai sifat fleksibel dari pada manusia birokrasi
karena berdasarkan pertimbangan faktor lain. Pada fase ini tekanannya adalah
terwujudnya delegation of outhority (pelimpahan wewenang) dan disinilah
menyebabkan berkurangnya sifat kaku , mulai membagi wewenang kepada bawahan dan
memberi kebebasan membuat kebijakan sesuai kewenangannya.
Efektif dan Efisien
Mahasiswa
untuk mendiskusikan:
- Apa
definisinya?
- Apa
perbedaannya?
- Bagaimana
pengukurannya?
- Apa
manfaatnya bagi manajemen?
Kepemimpinan
- Kepemimpinan
berarti pengaruh.
- Kepemimpinan
terletak pada diri pribadi seseorang yang diperoleh sejak lahir sebagai bawaan.
- Kepemimpinan
perlu dipelajari untuk meningkatkan bakat kepemimpinannya
Kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mendapatkan pengikut. (james C. Georges).
- Kepemimpinan:
kemampuan untuk mencapai poisisi, bukan kemampuan untuk mendapatkan pengikut.
Tipe pemimpin seperti ini menimbulkan dua masalah yaitu: a) “status” seseorang
pemimpin sering mengalami frustasi karena memiliki sedikit pengikut,dan, b)
mereka yang memimpin tetapi tidak mendapatkan jabatan yang layak, mungkin tidak
akan melihat mereka sendiri sebagai pemimpin , maka mengembangkan ketrampilan
kepemimpinan yang mereka miliki.
- Kepemimpinan:
suatu proses untuk mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berhubungan
dengan penugasan anggota organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan sebagai pengaruh
- Setiap
orang mempengaruhi seseorang: kita semua mempengaruhi dan dipengaruhi
- Kita
tidak pernah tahu siapa atau seberapa besar pengaruh kita: manusia tidak
memahami hal yang misterius, yang kita sebut sebagai pengaruh.
- Investasi
terbaik masa depan adalah pengaruh yang tepat hari ini: tipe macam apakah anda
sebagai seorang yang berpengaruh.
- Pengaruh
adalah suatu ketrampilan yang dapat dikembangkan: Robert Dilenchneider dalam
buku Power and Influence berisi tiga kekuatan yang membantu pemimpin untuk maju
yaitu: komunikasi, pengakuan dan pengaruh.
Pentingnya memimpin
- Untuk
mempengaruhi atau memotivasi orang lain/bawahannya agar mereka mau melaksanakan
tugas yang diberikan kepadanya dengan baik.
- Memotivasi
adalah: a) suatu aktivitas yang dilaksanakan oleh para manajer. b) suatu
dorongan psikis dalam diri seseorang yang menyebabkan berperilaku demikian,
terutama dalam suatu lingkungan pekerjaan.
- Memotivasi
(to motivate) berarti tindakan seseorang yang ingin mempengaruhi orang lain
untuk berperilaku (to behave) tertentu.
Membujuk atau mempengaruhi bawahan untuk bertindak secara organisatoris
dengan cara tertentu agar dapat menghasilkan kinerja yang efektif.
- Motivasi
adalah ketegangan psikis yang ada dalam diri seseorang yang mendorongnya
berperilaku demikian.
Fungsi utama pemimpin
- Fungsi
pemecahan masalah (problem solving function): yaitu memberikan jalan keluar,
pendapat dan informasi terhadap masalah yang dihadapi kelompok.
- Fungsi
sosial: yaitu memberikan dorongan kepada anggota kelompok untuk mencapai tujuan
dan menciptakan suasana kerja bagi kelompoknya.
Gaya kepemimpinan
- Gaya
kepemimpinan yang berorientasi pada tugas (task oriented Style) : mengarahkan
dan mengawasi bawahan secara ketat agar mereka bekerja sesuai dengan
harapan.Pimpinan mengutamakan keberhasilan pekerjaan dari pada pengembangan
kemampuan bawahan.
- Gaya
kepemimpinan yang berorientasi pada pekerja (Employee Oriented style): berusaha
mendorong dan memotivasi bawahan untuk bekerja dengan baik, dan
mengikutsertakan bawahan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut
tugas/pekerjaan bawahan. Hubungan atasan bawahan sangat akrab, saling percaya
dan saling menghargai.
Gaya kepemimpinan menurut Koontz O’Donnell
- Otokratik:
pimpinan pemberi perintah dan dapat menuntut
- Demokratik/partisipatif:
pemimpin yang selalu mengkonsultasikan sesuatu pada bawahan sebelum membuat
keputusan.
- Free
rein: pemimpin yang menggunakan sedikit
kekuasaan dan banyak memberi kebebasan kepada bawahan melakukan kegiatan. Pemimpin memberi keleluasaan bawahan untuk
mencapainya dan pemimpin sebagai fasilitator melalui pemberian informasi dan
sebagai orang yang berhubungan dengan kelompok lain.
Model-Model motivasi
- Model
tradisional: oleh F,Taylor dan mazhab manajemen ilmiah yang berpendapat bahwa
aspek penting dari tuga manajer adalah memastikan bahwa pekerjaan menjalankan
tugas yang diulang-ulang dan membosankan dengan cara yang paling efisien. Misal
insentif akan memotivasi pekerja menghasilkan produk banyak. Makin banyak
produk makin banyak penghasilan bawahan.
- Model
hubungan manusia (HR Model): Elton Mayo bahwa hubungan sosial yang dilakukan
karyawan adalah penting dan bahwa tugas yang membosankan serta diulang-ulang
dengan sendirinya menjadi faktor pengurangan motivasi. Mayo percaya bahwa memotivasi bawahan dengan
mengakui kebutuhan sosial bawahannya dan membuat mereka berguna dan penting,
misal; kebebasan membuat keputusan dalam pekerjaan, perhatian besar kepada
kelompok kerja informal yang ada dalam organisasi.
- Model
SDM (Human Resource model): McGregor dan A. Maslow: karyawan dimotivasi dari
banyak faktor bukan saja uang, keinginan untuk diperhatikan tetapi juga
kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti.
Teori Motivasi Komtemporer
- Content
theories: perhatian pada apa (what) motivasi itu
- Procces
Theories : berfokus pada bagaimana (how) dari motivasi.
- Reinforcement
Theories: penekanan pada cara-cara perilaku itu dipelajari (learned).
Manajemen berbasis kinerja (performance – based management)
- Akibat
tekanan internal maupun eksternal
- Merupakan
bagian dari reformasi
- Perlunya
pengukuran kinerja organisasi publik
- Berorientasi
outcome (hasil)
- Merupakan
gerakan welfare state
- Memberikan
pelayanan yang efisien dan efektif sektor publik.
- Sebagai
bentuk pertanggungjawabanberbasis kinerja.
Pengertian manajemen berbasis kinerja
- Merupakan
pendekatan sistemik untuk memperbaiki kinerja melalui proses berkelanjutan
dalam penetapan sasaran-sasaran kinerja strategik; mengukur kinerja
;mengumpulkan ; menganalisis; menelaah dan melaporkan data kinerja serta
menggunakan data tersebut untuk memacu perbaikan kinerja.
Unsur-unsurnya
- Proses
yang sistemik
- Untuk
memperbaiki kinerja
- Melalui
proses berkelanjutan dan berjangka panjang
- meliputi
penetapan sasaran kinerja strategik
- Mengukur
kinerja
- Mengumpulkan,
menganalisis, menelaah dan melaporkan data kinerja
- Menggunakannya
untuk perbaikan kinerja berkelanjutan.
Kegiatan yang dilakukan
- Penetapan
sasaran kinerja strategik
- Pengukuran
kinerja
- Pengumpulan
data kinerja
- Pelaporan
kinerja
Data
kinerja dan pelaporan memberikan umpan balik untuk melakukan perbaikan kinerja
secara berkelanjutan.
Pentingnya pengukuran kinerja
- Merupakan
alat untuk menilai kesuksesan organisasi.
- Dalam
organisasi publik, hal tersebut digunakan untuk mendapatkan legitimasi dan
dukungan publik.
- penilaian
masyarakat atas kesuksesan organisasi publik melalui kemampuan organisasi dalam
memberikan pelayanan kepada publik.
- Yang
relatif murah dan berkualitas.
- Pelayanan
publik sebagai buttom line dalam organisasi sektor publik.
Fokus
- Pengukuran
kinerja sektor publik yang berorientasi pada pengukuran outcome (hasil),
bukan saja sekedar mengukur input atau output saja
- Osborne
dan Gaebler menyebut dengan istilah result oriented government yaitu
pemerintahan yang membiayai outcome
bukan input
Peran pemerintah
- Pembuatan
regulasi dan pembuatan kebijakan .
- Berusaha
menciptakan masyarakat sejahtera., kemakmuran kehidupan yang lebih baik dan
manusiawi
Hal penting untuk mengukur kinerja
- Apa
sebenarnya yang akan diukur
- Skala
atau ukuran apa yang akan digunakan
- Berapa
toleransi kesalahan yang dapat diterima
- Siapa
yang akan mengukur
- Untuk
siapa informasi kinerja tersebut dan apa yang akan mereka lakukan dengan
laporan hasil kinerja tersebut.
Tujuan mengukur/penilaian kinerja sektor
publik
- Mengetahui
tingkat ketercapaian tujuan organisasi
- Menyediakan
sarana pembelajaran pegawai
- Memperbaiki
kinerja periode berikutnya
- Memberikan
pertimbangan yang sistemik dalam pembuatan keputusan pemberian reward and
punishment
- Memotivasi
pegawai
- Menciptakan
akuntabilitas publik
Sistem manajemen kinerja
- Tahap
perencanaan
- Tahap
pelaksanaan kinerja
- Tahap
penilaian kinerja
- Tahap
review kinerja
- Tahap
perbaikan kinerja
Struktur pengendalian manajemen sektor
publik
- Pengendalian
manajemen hanya bisa dilakukan tanpa dukungan struktur pengendalian manajemen.
- Struktur
pengendalian manajemen merupakan jejaring yang dimiliki organisasi untuk wadah
pelaksanaan proses pengendalian manajemen.
- Struktur
pengendalian terdiri dari 3 komponen yaitu: pusat pertanggungjawaban,
kompensasi dan jejaring informasi (information network).
Pusat pertanggungjawaban
- Adalah
unit yang organisasi yang dipimpin oleh seorang pimpinan pusat
pertanggungjawaban.
- Pusat
pertanggungjawaban dibentuk sebagai sarana untuk mencapai tujuan organisasi.
- Untuk
mencapai tujuan tiap pusat pertanggungjawaban diberikan sumber input berupa
dana (anggaran), personil, infrastruktur, dan wewenang untuk menghasilkan
output.
- Untuk
menilai hasilnya ditentukan tingkat efisiennyadan efektivitasnya.
- Efsisiensi
diukur dengan membandingkan input yang
dikonsumsi dengan outputnya, sedangkan efektivitasnya diukur dengan
membandingkan output yang dihasilkan dengan target dan tujuan yang ditetapkan.
Kompensasi
- Merupakan
mekanisme untuk mendistribusikan penghargaan (reward) kepada personil dalam
organisasi.
- Pendekatan
yang sering digunakan adalah pendekatan penghargaan berbasis kinerja (performance-based
reward)
Tujuan manajemen kompensasi adalah:
- untuk
menarik orang-orang berkompeten, berkualitas, dan berkarater bergabung dengan
organisasi.
- untuk
mempertahankan orang-orang yang memiliki keunggulan , kompetensi, berkualitas,
dan berkarakter baik agar tidak keluar organisasi.
- untuk
menjaga agar orang-orang dalam organisasi tetap bekerja dan tidak mogok kerja.
- untuk
memotivasi pegawai mencapai prestasi terbaik.
Filosofi sistem kompensasi
- Organisasi
sebaiknya merekrut orang-orang yang baik dan berkualitas dan membayar dengan
kompensasi tinggi sehingga meghasilkan kinerja tinggi. Ini disebut pendekatan
insentif tetap (fixed pay) yaitu berupa gaji (pokok).
- Organisasi
jangan langsung memberi kompensasi yang tinggi kepada pegawai sebelum
mengetahui kinerja sesungguhnya dan apakah pegawai tersebut baik.Ini disebut
pendekatan insentif berbasis organisasi (performance-based pay) yang
berorientasi kinerja atau disebut sistem prestasi (merit system) yang
menekankan pada insentif bonus bukan gaji.
Keefektivan sistem insentif untuk
memotivasi pegawai dipengaruhi:
- Besar
kecilnya insentif yang diberikan
- Realistis
tidaknya target kinerja yang ditetapkan
-Kompensasi----memotivasi
pegawai----prestasi terbaik—kinerja.
Mekanisme
reward dan punishment
- Prinsip
penting: prestasi tinggi diberi penghargaan (reward) dan kinerja yang
buruk diberi diberi hukuman (punishment) yang adil.
- Pemberian
penghargaan dan hukuman tidak dapat dilakukan tanpa alasan rasional, maka perlu
mekanisme yang jelas.
- proses
reward dan punishment melibatkan beberapa variabel: motivasi, kinerja, kepuasan
dan penghargaan dan hukuman.
Mekanisme penghargaan dan hukuman
1. Kemampuan
ketrampilan pengalaman
2. Motivasi
kerja
3. Hasil
kerja
4. Penilaian
kinerja
5. Reward
dan punisment
6. Kepuasan
kerja
7. Umpan
balik
Nilai kinerja
- Hasil
kerja individu, kelompok dan organisasi akan dinilai kinerjanya (performance
appraisal).
- Tujuannya:
untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang, kelompok atau organisasi mencapai
terget tujuan yang ditetapkan.
- Hasil
penilaian akan menjadi dasar penghargaan dan hukuman
- Sistem
pengharagaan dan hukuman akan mempengaruhi kepuasan kerja, jika adil akan
memberi kepuasan sebaliknya jika tidak adil akan menurunkan kepuasan. Umpan
balik kepuasan akan berdampak pada motivasi kerja pegawai.
Jejaring informasi
- Digunakan
untuk mempersatukan berbagai komponen organisasi yang menjadi bagian dari
organisasi (organization network) dengan komunikasi.
- Munculnya
teknologi informasi menjadi sangat penting (e-government) sehingga membantu
meningkatkan kualitas jejaring informasi dalam organisasi.
- Pola
komunikasi berubah, tidak lagi satu arah/top-down, hierarchis dan kaku namun
berbentuk multi-arah (multidirectional network) dengan koordinasi pusat,
lebih fleksibel dan komunikasi bisa berlangsung dalam waktu bersama (on-time, real-time) melalui dunia
virtual (elektronik).
- Dengan
e-gov lebih bersifat hierarchi horizontal dan memungkinkan terjadinya sharing
informasi.
Multiple chanel
- Merupakan
pola komunikasi dengan publik yang tidak lagi bersifat sentral dan formal
dengan saluran yang terbatas, namun bisa bersifat formal maupun informal ,
langsung dan mendapat respon secara cepat, serta saluran banyak.