MANAJEMEN PROYEK
oleh: Drs. Abdul Kholiq Azhari, M.Si.
- Untuk mencapai sasaran makro secara oprasional,
program-program dapat dibagi menjadi proyek-proyek
- Proyek adalah suatu kegiatan investasi yg menggunakan
faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yg diharapkan dapat memperoleh
keuntungan dalam suatu periode tertentu (Price J. Gittinger, 1982)
Ciri-ciri Proyek
(Menurut Definisi)
- Proyek mempunyai tujuan yaitu menghasil- kan barang dan jasa
- Proyek membutuhkan masukan (input) berupa sumber-sumber yang langka seperti modal, tenaga kerja, tanah dan kepemimpinan,
- Proyek mempunyai titik awal dan titik ahir,
- Dalam waktu tertentu setelah proyek selesai, mulai dapat menghasilkan
Menurut kebutuhan
investasi, Tyron dan Cookson (1965) ,membagi proyek:
- Proyek yang menggunakan faktor-faktor produksi utk menghasilkan bangunan fisik yg memproduksi barang dan jasa seperti bendungan, proyek jalan, kelistrikan dll.
- Proyek yg dibangun dg tujuan menghasilkan output berupa faktor-faktor produksi non fisik, misal proyek pendidikan g menghasilkan ketrampilan dan ilmu pengetahuan
- Proyek yg dibangun utk menghasilkan menciptakan penemuan-penemuan baru : proyek penelitian teknologi
Proyek Pemerintah
Umumnya mempertimbangkan wawasan yg
lebih luas
- Proyek-proyek yg dibangun utk melayani kepentingan umum, seperti jalan raya, air minum, bendungan, pelabuhan
- Proyek-proyek yg dibangun untuk meningkatkan teknologi dan pendapat didaerah-daerah terbelakang, misal proyek pengairan sedang-kecil, penyuluhan pertanian, kawasan terpadu
- Proyek untuk meningkatkan ketrampilan dan ilpeng, seperti pendidikan dan ketrampilan
- Proyek utk memenuhi kebutuhan rohani, seperti masjid, gereja dsb
- Proyek berutjuan mengenalkan teknologi tinggi, misalnya proyek besi baja, tenaga atom, kedirgantaraan dsb
Perencanaan Proyek
- Perenanaan Proyek adalah merupakan fungsi dari penetapan
kebijakan dan prosedur utk mencapai sasaran.
- Salah satu tujuan
dari perencanaan proyek yaitu utuk meningkatkan efisiensi dalam
operasionalnya adalah utk mengetahui banyaknya kegiatan yg harus dilaksanakan
Pentingnya
Perencanaan
Dengan perencanaan yg baik akan dapat membantu :
- Meningkatkan efisiensi dalam operasi
- Mencapai tujuans ecara lebih sistematis,
- Menciptakan pemantauan yang lebih baik
Komponen Yang Perlu
Diperhatikan Dalam Perenc Proyek
- Menentukan tujuan proyek tersebut dibangun,
- Menentukan jadwal,
- Menentukan anggaran,
- Menentukan organisasi pelaksana,
- Menentukan kebijakan dan prosedur
MANAJEMEN PROYEK TRADISIONAL
DAN MP eXtreme
Perbedaan keduanya kita telusuri jawaban atas pertanyaan bagaimana cara anda
menentukan kemajuan pengerjaan proyek ?
Jawaban oleh MP Tradisional atas pertanyaan :
Apakah proyek telah memenuhi target waktu yg telah
disepakati ?
Apakah proyek berjalan sesuai dg anggaran?
Aakah terjadi perubahan ruang lingkup dan tujuan proyek?
SMP hanya
didasarkan laporan dan terpenuhinya
anggaran dan tengat waku berorientasi kedalam dan kebawah
MANAJEMEN PROYEK
eXtreme
Dalam mengukur kesuksesan dan kemajuan pengerjaan poyek dengan pertanyaan sebagai berikut :
- Apakah para stakeholder selalu diberi informasi dan diajak
berkonsultasi mengenai status proyek ?
- Apakah ada perubahan yg tidak disetujui menyangkut ruang
lingkup dan tujuan proyek ?
- Apakah asusmsi biaya dan manfaat masih tetap valid ?
- Apakah kualitas produk yg telah disepakati telah
diturunkan ?
- Apakah risiko proyek tidak berubah ?
- Apakah sponsor proek sumgguh-sungguh mempunyai perhatian
terhadap status proyek ?
- Apakah anggota-anggota tim merasa puas dg proyek ?
Manajemen Proyek tradisional berorientasi kedalam dan
kebawah (looks inward and downward) sedang manajemen proyem eXtreme
berorientasi keluar dan keatas (looks outward and upward)
- MPT : persyaratan pasti, waktu, tim dan teknologi yg
stabil dan keterlibatan stakeholder pasif yg mempercayai manajer proyek yg ahli
KONSEP-KONSEP eXtreme
Ada beberapa nilai yg dianut XPM yg menghasilkan perilaku MP
yaitu :
- Partisipatif: MP didasarkan pd partisipasi yg berarti dari para stakeholder
- Proaktif : MP merup proses pemecahan masalah yg krestif dan proaktif
- Terbuka : segala sesuatu mengenai proyek disebarluaskan secara terbuka kepada para stakeholder
- Berorientasi keluar : MP berfokus keluar yaitu kepada stakeholder
- Saling mempercayai (trusting) : Tim proyek sbg profesional yg harus dipercaya
Proyek Pemerintah
Umumnya mempertimbangkan wawasan yg
lebih luas
- Proyek-proyek yg dibanun utk melayani kepentingan umum, seperti jalan raya, air minum, bendungan, pelabuhan
- Proyek-proyek yg dibangun untuk meningkatkan teknologi dan pendapat didaerah-daerah terbelakang, misal proyek pengairan sedang-kecil, penyuluhan pertanian, kawasan terpadu
- Proyek untuk meningkatkan ketrampilan dan ilpeng, seperti pendidikan dan ketrampilan
- Proyek utk memenuhi kebutuhan rohani, seperti masjid, gereja dsb
- Proyek berutjuan mengenalkan teknologi tinggi, misalnya proyek besi baja, tenaga atom, kedirgantaraan dsb
Gelombang Manajemen
Proyek : 1990 - eXtreme
- Justifikasi proyek : berfokus
pada nilai tambah dan realisasi manfaat
- Peran manaj senior :
sponsor proyek (Mnajer eksekutif) utk keseluruhan siklus hidup produk atau
sistem
- Peran pakarbisnis : Tim bisnis dan teknologi terintegrasi
- Fokus manajemen : keseluruhan siklus hidup produk,
terintegrasi, pengukuran
- Struktur Tim : Tim virtual dalam organisasi virtual berdasar
kemitraan dan jaringan
- Pendekatan Perenc :
bersifat organik dg rencana mikro dan siklus pengembangan yg sangat pendek
- Dinamika Proyek :
ditentukan oleh kendala dan dimbangi tk pengembalian investasi (ROI)
MODEL MANAJEMEN PROYEK
eXtreme
- Pengulangan Proyek
- Studi kelayakan
- analisis permintaam
- Rangang
- Bangun
- Uji
- Kirim
- Dukungan Produk
Di tengah2 ada manajemen proyek
Justifikasi,
Persetuja dan Pengkajian Ulang Proyek
- Manajer senior melakukan kegiatan mencakup evaluasi proyek
yg potensial (proyek telah diidentifikasi melalui proses perencanaan strategis
dan pengusulan baru), persetujuan studi kelayakan proyek yg sedang berlangsung,
pengkajian ulang argumen bisnis proyek (analisis biaya manfaat) dan pengkajian
lang scr reguler kemajuan proyek dalam
rangka mencapai argumen bisnis (business case). Kegiatan tersebut disebut
sebagai tata kelola proyek (project governance)
Perencanaan Strategis
dan Studi Kelayakan
- Justifkasi dan persetujuan proyek harus didukung oleh
proses perencaaan srategis dan studi kelayakan.
- Perencanaan strategis organisasi mencakup analisis
lingkungan prsaingan, ekonomi, sosial
dan hukum serta kemampuan internal (sistem, teknologi dan SDM) organisasi.
- Proses PS mengidentifikasi pasar sasaran, produk dan jasa
serta menentukan proyek-proyek utama yg dibutuhkan utk pencapaian sasaran
tersebut.
Informasi Persetujuan
Proyek
- Proyek-proyek diidentifikasi berdasarkan empat kumpulan
informasi :
- Perencanaan strategis/TI
- Kerangka kerka kebijakan,
- Portofolio proyek dan
- Permintaan proyek baru
PROSES MANAJEMEN PROYEK
Terdapat 4 Proses besar dalam aktivitas manajemen proyek :
1. Justifikasi (penyampaian alasan), persetujuan dan
pengkajian – ulang proyek,
2. Perencanaan proyek,
3. Penelusuran proyek,
4. Pelaporan Proyek
PROSES MANAJEMEN
PROYEK
- Penyusunan prioritas, menyetujui dan mengkaji ulang proyek
- Perencanaan Proyek
- Penelusuran Proyek
- Pelaporan Proyek
Di tengah2 ada studi kelayakan proyek
PERENCANAAN
PROYEK (10 AKTIVITAS YG SALING
BERHUBUNGAN)
- Mendefinisikan ruag lingkup, tujuan, stakeholder dan
proyek lain yg terkait.
- Menganalisis dan menyusun skenario nilai tambah dan
realisasi manfaat.
- Mendefinisikan persyaratan kualtas produk.
- Meilih strategi pengembangan proyek.
- Menganalisis risiko-risiko proyek dan menyusun manajemen
risiko proyek
- Membuat daftar tugas-tugas yg akan dikerjaan
- Mengistimasi tugas-tugas proyek dan menyusun perhitungan
biaya proyek
- Menyusun jadwal proyek atau rencana pelaksanaan proyek,
- Mengalokasikan orang-orang dan menyusun perjanian pekerja
proyek,
- Menyusun skenario biaya dan tingkat pengembalian investasi
(return-on-investment)
Proyek Pemerintah
Umumnya mempertimbangkan wawasan yg
lebih luas
- Proyek-proyek yg dibangun utk melayani kepentingan umum, seperti jalan raya, air minum, bendungan, pelabuhan
- Proyek-proyek yg dibangun untuk meningkatkan teknologi dan pendapat didaerah-daerah terbelakang, misal proyek pengairan sedang-kecil, penyuluhan pertanian, kawasan terpadu
- Proyek untuk meningkatkan ketrampilan dan ilpeng, seperti pendidikan dan ketrampilan
- Proyek utk memenuhi kebutuhan rohani, seperti masjid, gereja dsb
- Proyek berutjuan mengenalkan teknologi tinggi, misalnya proyek besi baja, tenaga atom, kedirgantaraan dsb
NILAI TAMBAH DAN KUALITAS
PROYEK
Konsep Proyek
- Mendefinisikan Kesuksesan
- Menentukan Ruang Lingkup dan Tujuan Proyek
- Menganalisis Manfaat dan Mndefinisikan Realiasasi Manfaat
- Mendefinisikan Persyaratan Kualitas
- Memilih Stratgi Pengmbangan Proyek
- Menganalisis Risiko-risiko Proyek
Argumen Bisnis Proyek
- Membuat Daftar Tugas-Tugas Proyek
- Mengistimasikan Tugas-tugas Proyek
- Membuat Jadwal Proyek
- Mengalokasikan Orang
- Meganalisis Biaya dan Tingkat Pengembalian Investasi
Analisis Nilai Tambah
- Osborne dan Gaebler (1992), memperluas keterkaitan antara
output proyek dan hasil kebijakan organisasi.
- Model Osborne dan Gaebler (1992), tujuan organisasi adalah
menghasilkan output (barang dan jasa) dan ouput tersebut akan memberikan hasil
g diharapkan oleh organisasi/perusahaan.
Contoh Model Osborne
dan Gaebler (1992)
- Depertemen Perhubungan menignginkan hasil yaitu
terpeliharanya keamanan berkendara.
- Salah satu tujuan strategis utuk mendapatkan hasil
tersebut adalah dengan memastikan bahwa mobil-mobil
yang terdaftar harus layak jalan dan aman.
- Outputnya adalah penurunan jumlah mobil yang mengalami masalah mekanis.
- Hasil dari tujuan-tujuan tersebut adalah penurunan jumlah
kecelakaan dijalan raya yg disebabkan oleh kegagalan mekanis kendaraan.
- Sebuah proyek utk merancang ulang prosedur pendaftaran dan
inspeksi mobil diidentifikasi.
- Salah satu tujuan proyek adalah merancang ulang
proses-proses inspeksi.
- Output dari tujuan adalah
proses inspeksi baru dan hasilnya adalah identifiksi mobil yg lebih
aman.
- Terdapat keterkaitan antara tujuan, output dan hasil
proyek dengan tujuan output dan hasil organisasi/perusahaan.
Tujuan Organisasi >
Output Organisasi > Hasil Organisasi
\ \ \
Tujuan Proyek > Output
Proyek > Hasil Proyek
Gambar 2 Rantai
Manfaat atau Rantai Nilai
- Keterkaitan yang kedua merupakan hubungan horizontal dan
secara implisit tampak pada hubungan antara tujuan, output dan hasil.
- Dalam contoh ini, pencapaian tujuan “merancang ulang
proses inspeksi” scr otomatis akan menghasilkan output “proses perancangan
ulang inspeksi” yg merupakan manfaat utama atau manfaat langsung proyek
tersebut.
- Apabila Proses Perencanaan Ulang Inspeksi digunakan dg
baik, akan memberikan hasil berupa berkurangnya kecelakaan sebagai manfaat
sekunder atau manfaat tak langsung.
MODEL IRACIS
Gane dan Sarson
(1975) berpendapat bahwa ada tiga golongan manfaat :
- Menngkatkan pendapatan atau Increase Revebue (IR) :
bertujuan scr langsung menghasilkan kenaikan pendapatan.
- Menghindari Biaya atau Avoid Cost (AC) :bertujuan scr
langsung menghasikan turunnya arus keluar atau biaya.
- Meningkatkan Pelayanan atau Improve Service (IS)
:bertujuan scr langsungmenghasilkan peningkatan pelayanan kepada pelanggan, organisasi
internal aau eksternal atau organisasi itu sendiri.
TQM
- Deming (1986), bahwa 80 % dari seluruh masalah kualita
lebih disebabkan oleh kegagalan yg terjadi pada sistem (proses) dari pada
kesalahan masing-masing pekerja dan sebagian besar menajemen kualitas total
(TQM) berkonsentrasi pada perbaikan proses.
- Dalam industri, standar-standar seperti serial-seial ISO
9000, juga Capability Maturity Model (CMM) juga berorientasi yaitu perbaikan
dan standarisasi proses pngembangan perangkat lunak.
Kualitas
- ISO 9000 mendefinisikan kulitas sebagai “kesesuaian dg
tujuan”.
- Kualitas merupakan kombinasi yg disepekati antar atribut
kualitas berikut :
-- Konformitas :
apakah produk atau perangkat lunak tersebut memiliki seluruh data, proses dan
fungsionalitas yg telah dibuat spesifikasinya ?
-- Kemampu-gunaan
: apakah produk atau perangkat lunak tersebut,mudah digunakan dan mudah
dipahamidari perspektif klien ?
-- Efisiensi
:apakah produk atau perangkat lunak tsb menggunakan orang, proses bisnis,
perangkat keras, database atau perangkat lunak pendukung laiannya scr efisien ?
-- Kemampua-rawatan
: apakah produk atau perangkat lunak tsb mudah dipelihara dan didukung ?
-- Fleksibilitas
: apakah produk aau perangkat lunak tsb mudak dimodifikasi shg mampu memasukkan
atau menanmbah fungsi dan data baru ?
-- Keandalan :
apakah produk atau perangkat lunak tsb dpt diandalan kerjanya dan telah
terbebas dari kesalahan ?
-- Portabilitas :
apakah produk atau perangkat lunak sb dpt dioperasikan dg mudah dilingkungan
fisik, bisnis, perangkat lunak atau perangkat keras yg berbeda-beda ?
-- Kegunaan–ulang
: apakah produk atau perangkat lunak tsb mensyaratkan penggunaan-ulang utk
tujuan atau aplikasi yg berbeda ?
-- Keamanan/kemampu-auditan
: apakah produk atau perangkatlunak tsb aman dari akses dan modifikasi yg
tidak terotorisasi, mudah diaudit dan
memiliki pengendalian yg memadai?
-- Dampak pada
pekerjaan : apakah produk atau perangkat lunak tsb mempengaruhi arus kerja
pengendalian dan otonomi dibidang-bidang bisnis yg telah ada ?
-- Keamanan/Kemampu-auditan
: apakah produk atau perangkat lunak
MENGANALISIS RISIKO
DAN MENGISTIMASI TUGAS
Pengelolaan Risiko
- Dalam proses perencanaan dimana anda akan mulai
menganalisis apa saja yg mungkin salah atau gagal di dalam proyek, langkah apa
saja yg bisa dilakukan utk mencegah timbulnya bencana atau gangguan.
- Pengelolaan risiko merupakan salah satu aspek manajemen
proyek yang paling kurang di pahami oleh kebanyakan orang.
NILAI TAMBAH DAN KUALITAS
PROYEK
Konsep Proyek
- Mendefinisikan Kesuksesan
- Menentukan Ruang Lingkup dan Tujuan Proyek
- Menganalisis Manfaat dan Mndefinisikan Realiasasi Manfaat
- Mendefinisikan Persyaratan Kualitas
- Memilih Stratgi Pengmbangan Proyek
- Menganalisis Risiko-risiko Proyek
Argumen Bisnis Proyek
- Membuat Daftar Tugas-Tugas Proyek
- Mengistimasikan Tugas-tugas Proyek
- Membuat Jadwal Proyek
- Mengalokasikan Orang
- Meganalisis Biaya dan Tingkat Pengembalian Investasi
Gambar 1 Siklus Manajemen Risiko
1. Menganalisis Risiko
2. Mengurangi Risiko
3. Menelusuri Risiko
4. Melaporkan Risiko
Kuesioner Penilaian Risiko Proyek
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Risiko Produk/Sistem > Rendah
>
Sedang > Tinggi
1. Keseluruhan sistem/layanan/produk > Sederhana > Rata-rata
> Kompleks
2. Data logikal (termasuk arsip) >
Sederhana > Rata-rata > Kompleks
3. Masukan/keluaran dan pemeriksaaan atau dampak
organisasinal > Sederhana > Rata-rata > Kompleks
4. Penghubung ke sistem/layanan/produk lain > Sederhana
>
Rata-rata > Kompleks
5. Fungs-fungsi dan proses-proses > Sederhana > Rata-rata
> Kompleks
6. Prosedur dan perubahan bisnis baru > Tidak
ada >
Beberapa > Ekstensif
7. Stabilitas persyaratan-persyaratan > Stabil > Rata-rata > Tidak
stabil
8. Persyaratanpersyaratan kinerja > Rendah > Sedang > Tinggi
9. Persyaraan-persyaratan teknologi > Sederhana
>
Rata-rata > Kompleks
10. Tingkat inovasi teknikal
> Tidak ada > Beberapa
> Inovatif
Risiko TIM
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Risiko TIM > Rendah
> Sedang >
Tinggi
1. Kemampuan intrensik tim (kemampuan umum) > Tinggi >
rata-rata > Rendah
2. Tk kemampuan yg relevan dg apalikasi/produk > Ekstensif > Beberapa > Tidak
ada
3. Pengalaman manajer proyek > Ekstensif > Beberapa > Tidak
ada
4. Tingkatan penugasan statf –staf proyek >
1- 5 > 6 - 10 >
>10
5. Peanfatan kontraktor/angota-anggota paruh waktu > Tidak
ada >
Beberapa > Ekstensif
6. Jangka waktu pengembangan proyek > 1-3
bulan > 4-6 bulan
> >6 bulan
7. Jadwal/tanggal waktu > Fleksibel > Pasti >
Tetap
8. Prioritas proyek bagi tim
> Tinggi > Rata-rata > Rendah
9. Pengalaman tim dalam teknologi dan perangkat lunak/keras
> Ekstensif > Rata-rata
> Beberapa
10. Lingkungan fisik/dukunganbagi tim proyek > Bagus sekali
> Rata-rata > Jelek sekalai
Risiko Lingkungan/Target
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Risiko
Lingkungan/Target >
Rendah > Sedang
> Tinggi
1. Tingkat dukungan klien/pengguna > Tinggi
> Sedang > Rendah
2. Pengalaman lien dengan produk/sistem > Ekstensif > Beberapa > Tidak
ada
3. Dukungan Sponsor roye klien > Tinggi > Sedang > Rendah
4. Dampak terhadap operasi klien (teknologi baru, kebijakan
dll) > Rendah
> Sedang > Tinggi
5. Pertisipasi dari pakar-pakar klie /bisnis > Purna
waktu > Purna waktu
> Sementara
6. Para stakeholder (peentu kesuksesan dan penting) > 1-2 > 3-10 >
> 10
Keseluruhan Risiko Proyem > Rendah
> Sedang >
Tinggi
Membuat Daftar Tugas
- Mengabaikan tugas-tugas proyek adalah salah satu alasan
paling umum terjadinya estimasi yg buruk dan gagalnya proyek.
- Proses pembuatan daftar tugas yg sedang anda lakukan yaitu
:
-- Jika organisasi anda memiliki struktur breadown
pekerjaan, siklus pengembangan proyek atau metodologi stndar, anda dapat
memakainya
-- Jika tidak, maka anda harus membuat daftar tugas yg
diperlukan proyek
-- Mengubah metodologi standar dg brainstorming
-- Kaji ulang daftar tugas
-- Ulangi prosesnya
Peraga 3 Struktur Breakdown Pekerjaan
Studi Kelayakan > Tahap
Analsis
- Menyempurnakan tujuan
- Mengkaji ulang Kebijakan yg sedang berjalan
- Mengkaji ulang Proses yg sedang berjalan
-- Mewancarai staf
-- Mengkaji ulang Manual proses
-- Menganalisis formulir Yang ada
Mengistimasi Tugas
- Tiga konsep yang berbeda yaitu :
-- Tebakan (guess) adalah prediksi yang tidak
berdasarkan informasi.
-- Perkiraan (guesstimate) adalah prediksi
berdasarkan informasi dan keahlian yg didasarkan pada pengalaman informal yg
tidak terdokumentasikan.
-- Estimasi merupakan prediski berdasar informasi dan
keahlian yg didasarkan pada pengalaman, pengukuran atau metrik formal yg
terdokumentasikan.
Pengkajian Ulang
Penilaian Risiko
- Risiko adalah penentu kesusksesan dalam pemahaman dinamika
proyek dan perbaikan keakuratan estmasi.
- Scara umum, semakin tinggi risiko proyek, semakin rendah
kualitas yg diharapan, semakin tnggi estimasi dan biaya, semakin lama jadwal
penyelesaian proyek itu.
- Sebaliknya semakin tinggi kualitas yg disyaratkan atas
penyampaian hasil proyek, akan semakin tinggi risiko; semakin singkat jadwal proyek, semakin,
semakin tinggi risiko, semakin tinggi kendala biaya, semakin tinggi risiko dan
;semakin tinggi profil kemampuan tim, semakin rendah risikonya.
Peraga 4 Proses
Estimasi Generik
1. Selesaikan penilaian risiko > Apakah Proyek melibatkan
perangkat lunak > ya, 2.Selesikan estimasi Titik fungsi
Tidak, 2. Buat struktur breakdown Pekerjaan terinci, 3. Menyelesaikan
estimas berbasis tim, 4. Sesuakan dg kesepakatan kualitas
Teknik Analisis
Sensivitas
- Teknik ini mencakup pembuatan estimasi memiliki jangkauan
tiga angka yaitu :
-- Optimistis atau kondisi terbaik,
-- Realistis atau kondisi moderat, dan
-- Pesimistis atau kondisi terburuk
- Menggunakan penilaian risiko informal utk masing-masing
tugas, maka tuga-tugas berisiko rendah akan dibuat jadwalnya dg estimasi
optimistis, tugas-tugas berisiko sedang menggunakan estimasi realistis dan
tugas-tugas Risiko tinggi mengunakan
estimasi pesimistis
-Persamaannya = (Optimistis + 4*Realistis +Pesimistis)/6
Estimasi Awal
- Terbaik
10, 8, 21, 7, 4, 9
- Moderat
20, 19, 21, 10, 22, 30
- Terburuk
65, 42, 39, 22,44, 49
Rata-rata (tida termasuk yang tidak terkait)
- Terbaik BC
8,5
- Moderat LC
20,5
- Terburuk WC
43,5
Menghitung Estimasi yang Diharapkan
Yang diharpkan = BC + 4 x LC + WC
6
22
= 8,5 + 4 X 20,5 + 43,5
6
= 50